Total Pageviews

Tuesday, 13 December 2016

MUJIZAT SEKITAR NATAL

     Banyak hal-hal luar biasa terjadi disekitar kelahiran Yesus di Bethlehem, ada yang mengatakan hal itu sebagai mujizat, namun ada pula yang mengatakan hal itu sebagai dongeng yang ditambah-tambahkan oleh orang Kristen seperti kontroversi soal kelahiran dari anak dara, mimpi-mimpi sebagai pertanda, bintang Bethlehem dan kehadiran malaikat Allah.
     Apakah kejadian-kejadian luar biasa di sekitar Natal itu merupakan mujizat Allah ataukah dongeng manusia yang dimasukkan ke dalam Alkitab?

KELAHIRAN ANAK DARA

     Dalam Alkitab disebutkan bahwa Maria mengandung karena Roh Kudus dan bukan karena hubungan seksual kedua orang tuanya
     Bagaimana dengan para skeptis yang menyebutkan bahwa hal ini tidak mungkin dan bahkan beberapa theolog liberal menyebutkan Maria berselingkuh sebelum menikah dan menghasilkan anak Haram.
     Rasanya kritik liberal ini terlalu berlebihan, sebab kita tahu  bahwa adat istiadat Yahudi sangat ketat sehingga seorang perempuan khususnya bila ketahuan berbuat zinah akan dilempari dengan batu (bsndingkan Injil Yohanes 8:3-5) apa lagi kalau sampai hamil di luar nikah, namun dalam Alkitab tidak disebut bahwa Maria dihakimi.
     Kehamilan Maria terjadi karena rencana Allah untuk menjadikannya "perempuan pilihan" untuk mengandung bayi 'penjelmaan Allah' ini dinyatakan malaikat Allah kepadanya
     Maria sendiri meragukan mujizat itu. Itulah sebabnya ketika malaikat Allah mengatakan berita itu kepadanya, ia menjawab:
     Kata Maria kepada malaikat itu "bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" (Baca Injil Lukas 1:34)
     Bila kita melihat data dalam Alkitab disebutkan disitu bahwa:
     Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum hidup sebagai suami istri (Baca Injil Matius 1:18)
     Dalam Perjanjian Lama, nabi Yesaya Menubuatkan Maria akan melahirkan dalam keadaan dara. Dalam Lembaga Alkitab Indonesia disebut:
     Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan ia akan menamakan Dia Imanuel (Kitab Yesaya 7:14)
     Dalam bahasa asli Ibraninya istilah "almah" berarti anak gadis atau perawan, yang dalam terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) diterjemahkan "perempuan muda". Istilah ini memiliki dua arti yaitu bisa " anak gadis"  (yang mungkin sudah melakukan hubungan seksual) atau "perawan" (yang belum melakukan hubungan seksual). Namun dalam konteks adat Yahudi kita dapat melihat bahwa "perempuan muda" itu di identikan dengan "keperawanan"
     Yusuf sendiri, calon suami Maria terkejut mendengar kehamilan itu. Itulah sebabnya ia ingin menceraikan Maria secara diam-diam. (Injil Matius 1:19)
     Tetapi akhirnya Yusuf menerima kehamilan Maria setelah malaikat menceritakan kepadanya bahwa kehamilan Maria itu terjadi karena Roh Kudus (Injil Matius 1:20-21)
     Malaikat juga mengatakan bahwa hal itu sebagai pengenapan nubuatan nabi Yesaya (Kitab Yesaya 7:14)
     Sebagai orang beriman, Yusuf sadar betul akan apa yang harus dialaminya, itulah sebabnya ia tidak menceraikan Maria dan kemudian menjadi suami Maria dan melahirkan beberapa anak (Injil Matius 1:24-25)
     Bila Yusuf tidak mengalami mujizat dalam pertemuannya dengan malaikat dalam mimpi, tentulah ia akan menceraikan Maria.
     Pendapat umum mengatakan bahwa kehamilan hanya dimungkinkan melalui hubungan seksual antara suami istri, namun sekarang kita tahu bahwa diluar hubungan seksualpun kehamilan bisa terjadi
     Bayi tabung dan inseminasi buatan menunjukkan kemungkinan itu, bahkan cloning telah menunjukkan kemungkinan yang lebih ajaib lagi. Maka bila Tuhan bisa Menjadikan Adam dari debu tanah, tentu dalam penjelmaan-Nya, ia dapat hadir dalam rahim seorang "anak dara" dengan pertolongan Roh Kudus
     Mengapa Allah perlu hadir sebagai manusia (Imanuel) dan mengapa diperlukan kelahiran dari anak dara? Di sini kita menemukan rahasia surgawi yang menunjukkan bahwa penebusan daso hanya dimungkinkan kalau Allah menjelmah menjadi manusia dan untuk keturunan yang tidak berdosa. Kelahiran itu terjadi bukan karena pertemuan sperma dan ovum manusia, tetapi "Anak Allah" ada dalam rahim Maria.
    Di kalangan Roma Katolik ada kepercayaan bahwa Maria tetap perawan selamanya, sekalipun Maria menjadi istri Yusuf, dimana Yusuf dan Maria tidak melakukan hubungan seksual. Ini adalah teori yang sukar diterima akal sehat, sebab kelahiran akan menyobek keperawanan bila kelahiran itu terjadi dalam keadaan perawan
     Dalam Alkitab banyak data menunjukkan bahwa Yesus memiliki saudara dan yang terkenal adalah Yakobus. Untuk membuktikan hal ini Roma Katolik menafsirkan "saudara" Yesus sebagai "saudara" sepupu (Injil Matius 12:46; 13:55)
      Konsep yang memberi nilai tinggi pada keperawanan dan selibat adalah tradisi "asketik" yang berkembang dalam sejarah tradisi Roma Katolik.

BINTANG BETHLEHEM

     Mujizat alam yang terjadi pada hari Natal pertama adalah bintang Bethlehem
     Mengapa ada mujizat astronomi yang begitu besar dan apakah ini berarti Tuhan menyetujui astrologi dengan menghubungkannya dengan orang majus dari Timur? (Injil Matius 2:1-3)
     Apakah ini mujizat ataukah peristiwa alam yang digunakan Tuhan untuk menandai kelahiran Anak Allah?
     Dalam Alkitab kita mengetahui bahwa alam diciptakan oleh Allah. Allahlah yang menggerakkan alam dengan segenap isinya dan karena itu berkali-kali Allah menjadikan peristiwa alam dalam hubungan dengan rencana pekerjaan-Nya
     Peristiwa air bah pada zaman Nuh (Kitab Kejadian 7) merupakan contoh jelas bagaimana Tuhan menjadikan alam sebagai alatnya, demikian juga ketika umat Israel keluar dari tanah Mesir berbagai peristiwa alam menyertainya seperti waktu Musa melawan para ahli sihir Mesir, tiang api dan awan yang menuntun bani Israel keluar dari Mesir bahkan terbelahnya sungai Kolsom yang memungkinkan umat Israel keluar menyeberang ke Sinai menunjukkan dengan jelas hal yang sama. Demikian juga Yoshua menghentikan matahari di Gebeon (Kitab Yosua 10:12)
     Nubuatan tentang "hari Tuhan" pada akhir zaman juga mencakup tanda-tanda langit sepert yang dinubuatkan oleh nabi Yoel (Kitab Yoel 2:28-32). Demikian juga Tuhan Yesus dalam Firman-Nya menyebut hal yang sama yaitu terjadinya gempa bumi (Injil Matius 24:7) dan matahari menjadi gelap dan bintang-bintang berjatuhan (Injil Matius 24:29-30)
Dalam Kitab Wahyu kita dapat melihat bahwa tanda-tanda alam akan menyertai hukuman di akhir zaman.
     Berdasarkan kenyataan otoritas Allah atas alam itu kita dapat menerima adanya bintang Bethlehem yang terangnya luar biasa.
     Secara astronomi ada beberapa kemungkinan gejala alam yang menunjang peristiwa Natal yang digunakan oleh Tuhan sebagai tanda kelahiran Anak-Nya
     Para astronom telah menghitung bahwa sekitar 7 - 8 BC (sebelum Kristus) sebelum tahun nol, memang ada meteor (bintang berekor) yang melintas di kawasan itu. Ada juga kemungkinan bahwa saat itu ada supernova yaitu bintang yang setelah mencapai masa kejenuhannya kemudian meledak dengan mengeluarkan sinar yang luar biasa terang sebelum akhirnya mati dan tidak bersinar lagi.
     Kemungkinan lainnya adalah terjadinya konyungsi planet-planet yaitu planet-planet mengalami situasi yaitu tepat berada pada satu garis lurus menghasilkan cahaya dengan arah yang sama sehingga terlihat luar biasa terang dari bumi. Yang jelas Tuhan dapat menggunakan peristiwa ini sebagai tanda kemahakuasaan-Nya dan sebagai tanda kelahiran Anak-Nya di bumi.
     Lalu bagaimana dengan kehadiran orang majus, apakah ini berarti bahwa Alkitab menyetujui ilmu perbintangan (astologi)?
     Majus dalam bahasa Ibraninya adalah "magos" yang berarti orang berpengetahuan atau orang yang menguasai magi. Dan karena ada hubungannya dengan perbintangan tentu yang dimaksudkan bahwa mereka bukan penyihir melainkan mereka mempraktekkan ilmu perbintangan dalam situasi yang secara ilmiah belum berkembang
     Berbeda dengan astrologi dimana manusia mengganggap bahwa nasib manusia dipengaruhi alam dan khususnya rasi-rasi bintang di langit, maka Alkitab dengan tegas menyebutkan bahwa alam adalah ciptaan Allah dan menjadi alat untuk menyatakan kehendak-Nya.
     Astrologi beranggapan bahwa semua gejala alam mempengaruhi hidup manusia maka dapat diartikan dan diramalkan dan dipercayai bahwa nasib manusia sudah ditentukan oleh pergerakkan benda-benda langit.
     Berbeda dengan itu Alkitab menyebutkan bahwa langit dan bumi adalah ciptaan Allah dan semua pergerakkannya adalah dibawah kuasa dan kehendak Allah, namun secara insidentil (sewaktu-waktu) Tuhan dapat menggunakannya sebagai tanda khusus dalam rencana-Nya
     Karena itu berbeda dengan astrologi dimana dipercaya adanya hubungan langsung dan terus menerus antara manusia dan bintang-bintang di langit. Alkitab menyebutnya lain dan tidak mempercayai adanya hukum sebab-akibat astrologi. Astrologi melakukan generalisasi berdasarkan kenyataan adanya hubungan sewaktu-waktu antara benda-benda di langit dengan manusia, kemudian menjadikannya sebagai suatu hukum tetap bahwa semua kejadian di bumi dipengaruhi benda-benda langit.
     Orang majus mempercayai astrologi, karena itu ketika mereka melihat ada sesuatu yang istimewa pada benda langit tertentu, maka pengalamannya menyimpulkan adanya kelahiran manusia istimewa di bumi ini. Ini tidak berarti bahwa Alkitab menyetujui astrologi, melaikan Alkitab menunjukkan kemahakuasaan Allah yang berkuasa atas benda-benda langit untuk menyatakan kehendak-Nya dan orang majus mengerti sebagian rencana Allah ity.