Aisyah seorang perempuan yang sedang manis-manisnya pada usia 17 tahun (swet seventen) dimana suaminya meninggal tapi dilarang untuk menikah lagi dengan orang lain.
Larangan tersebut tertulis di dalam Alquran sebagai berikut:
"Dan tidak boleh kamu menyakiti hati Rasulullah dan tidak pula mengawini istri-istrinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar dosanya di sisi Allah". (Qs 33:53)
Zainab adalah istri Muhammad yang tadinya adalah istri anak angkatnya sendiri yang bernama Zaib bin Harith.
Ketika Muhammad bertemu dengan Zainab dirumah Zaid bin Harith maka timbullah dalam diri Muhammad menyukai Zainab
Maka turunlah ayat Alquran sebagai berikut:
"... Kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya dan kamu takut kepada manusia sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti, maka tatkala Zaid telah menceraikan istrinya. Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk mengawini istri-istri anak angkat mereka ..."
(Qs 33:37)
Hafsah istri Muhammad pernah mengalami perselisihan dengan Aisyah istri Muhammad yang paling muda usianya. Lalu Allah memberitahukan perkara tersebut kepada Muhammad. Ketika Hafsah bertanya kepada Muhammad:
Siapakah yang memberitahukan itu kepadamu?
Maka Muhammad menjawab: "Yang Maha Tahu dan Maha mengetahui memberitahukan kepadaku" (Qs 66:3)
Ayat-ayat tersebut terasa aneh. Apakah ayat tersebut benar-benar dari Allah atau perkataan Muhammad yang memakai nama Allah?
Alquran memberi jawab:
"Sesungguhnya Alquran itu perkataan rasul yang mulia" (Qs 69:40)
"Innahuu (sesungguhnya) la qaula (perkataan) rasuulin kariim (rasul yang mulia) (Qs. 81:19).
Jadi sesungguhnya ayat-ayat tersebut diatas adalah perkataan Muhammad yang memakai nama Allah untuk keuntungan diri sendiri.