Sekalipun secara prinsip umumnya orang Kristen mempercayai adanya tiga keberadaan Allah dari yang satu itu sesuai isi Alkitab, bagi para Bapa Gereja yang mempersoalkannya dalam sidang-sidang konsili, masalah itu belumlah selesai. Yang dipersoalkan juga adalah bagaimana hubungan antara satu itu dengan yang tiga. Soal ini juga mencuat disekitar persidangan konsili pada abad ke-4 dan beberapa abad kemudian.
Bagi umat Kristen secara umum, kepercayaan mereka akan Allah Bapa, Yesus sebagai Tuhan dan Allah dan Roh Kudus yang identik dengan Roh Allah, sudah cukup untuk menggambarkan apa yang disebut "Trinitas", namun sekarang yang dipertanyakan oleh bapak-bapak Gereja adalah "bagaimanakah sebenarnya hubungan antara ketiga-tunggalan itu?"
Dari sinilah kita mulai melihat berbagai rumusan yang dikemukakan dalam mengutarakan dogma Trinitas itu.
BERBAGAI RUMUSAN POPULER
Secara populer memang banyak rumusan-rumusan digunakan oleh umat Kristen untuk menjelaskan hubungan antara Allah yang Esa dan ke"tiga"annya atau hubungan antara dan dal.ke"tiga"an itu sendiri. Ada beberapa rumusan populer yang menggambarkannya sebagai berikut:
1. Perkalian 1x1x1=1 adapula yang mrnggambatkannya sebagai
2. Segitiga, dimana tiga sisinya membentuk segitiga yang satu; malahan ada pula yang menggambarkan seperti
3. Matahari, yang menggambarkan benda langit sebagai gambaran Allah Bapa, terangnya sebagai gambaran Anak Allah dan radiasi panasnya sebagai gambaran Roh Kudus.
Dapatkan Allah pencipta yang kekal itu digambarkan dalam rumusan populer di atas? Kelihatannya ini bukan jalan yang baik, sebab suatu pribadi, apalagi pribadi ke"Allah"an yang kekal dan tidak terbatas tentu tidak mungkin diassosiasikan dengan gambaran matematik yang sangat terbatas sifatnya.
Perkalian 1x1x1=1 bukanlah gambaran yang tepat karena rumusan ini tidak menggambarkan andanya perbedaan fungsi antara "yang tiga". Demikian juga perbedaan jabatan antara ketiganya sama sekali tidak tergambar di sini.
Segitiga juga merupakan rumusan yang tidak tepat, sebab sama dengan rumusan perkalian, disini juga tidak jelas perbedaan antara ke tiga sisi tersebut, apalagi sisi yang bersifat linear sekarang membentuk segitiga yang bersifat bidang. Suatu gambaran yang makin membingungkan.
Matahari sekalipun merupakan rumusan yang bagus namun juga tidak lengkap, sebab ketiganya.hanya menggambarkan sifat-sifat dari satu benda langit yang tidak jelas memperlihatkan pribadi dari ketiga sifat itu kecuali " benda langitnya". Matahari lebih merupakan penggambaran pandangan faham modalitas +lihat bagian Modalisme)
Dari sini kita sudah melihat bahwa perumusan populer hanya dapat memberikan.gambaran samar-samar tentang salah satu aspek saja dari Trinitas tetapi yang tidak mungkin menggambarkan keseluruhan dari gambaran trinitas tersebut.
Beberapa perumusan antara hubungan ketiga-esaan Allah adalah sebagai berikut
MODALISME
Salah satu pandangan mengenai hubungan ketiga-esaan Allah mengatakan bahwa Bapak dan Anak hanya nama saja untuk menyebut Allah yang sama. Baik Bapak dan Anak bukan oknum pribadi yang berbeda melainkan nama-nama untuk oknum pribadi yang sama. Jadi, Allah Bapalah juga yang menjadi manusia dan menderita. Ajaran ini biasa disebut sebagai Modalisme.
Yang termasuk pandangan ini adalah yang diajarkan oleh Sabellius (260). Ia mengatakan bahwa Allah tidak beroknum pribadi yang berbeda, akan tetapi sebagai pencipta dan pemberi hukum Allah disebut Bapa. Diantara inkarnasi dan assensi Ia disrbut Anak dan diantara assensi dan parousia Ia disebut Roh Kudus. Ketiganya hanya merupakan "modalitas" atau cara-cara pernyataan Allah saja.
Bagi Sabelius, Bapa, Anak dan Roh Kudus digambarkan sebagai "topeng" yang dapat diganti-ganti berurutan. Ajaranini disebut sebagai Sabellianisme
SUBORDINASIANISME
Bila Modalisme menekankan keesaan Allah dan ketigaannya hanya sekedar pernyataannya yang berganti-ganti, maka Subordinasianisme menekankan ketiga oknum pribadi Allah, namun lebih dari itu disebutkan bahwa Allah Bapa itulah yang tertinggi, Anak Allah lebih rendah dari Allah Bapa dan Roh Kudus lebih rendah lagi.
Pandangan subordinasianisme kemudian dikenal dalam bentuk Arianisme pada abad ke-4 dan kemudian Unitarianisme pada abad ke-16
Unitarianisme menekankan bahwa hanya ada satu Allah yaitu Bapa, Anak Allah adalah mahluk ciptaan yang lebih rendah dari Bapa dan Roh Kudus hanya kekuatan Allah saja.
Pada abad ke-19, du aliran Unitarian yang berkembang adalah Christadelphian dan Saksi-saksi Jehovah.
HOMO-USIUS
Berbeda dengan Modalisme yang menyangkali ketigaan Allah, dan Subordinasianisme yang terlalu menekankan ketigaan Allah dan membaginya dalam tingkatan-tingkatan, umumnya mayoritas pimpinan gereja menganut pandangan Trinitas yang homo-usius yang artinya sehakekat.
Jadi, Allah itu esa namun menyatakan diri dalam tiga oknum pribadi yang sehakekat yaitu Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus.
Dalam Alkitab sering kita jumpai ayat-ayat yang menyebutkan bahwa Allah itu Esa, baik di Perjanjian Lama maupun di Perjanjian Baru. Namun jelas pula digambarkan adanya tiga oknum pribadi yang berbeda yang bekerja pada saat yang sama, tetapi ketiganya menyatakan diri sebagai Allah juga
Bahkan, dalam Perjanjian Baru, Yesus sering disamakan dengan YHWH / Yahweh (Perjanjian Lama) keduanya adalah "Alfa" (Yang Awal) dan Roh Kudus atau Roh Allah juga bekerja pada saat penciptaan
Jadi, Alkitab dengan jelas menekankan
a. Ke"esa"an Allah
b. Bahwa ada tiga oknum pribadi yang dibedakan namun
c. Ketiganya tidak dibedakan tingkat-tingkatnya
Ke"tiga"an oknum itu jelas dapat dilihat melalui adanya tiga sebutan yang berbeda yaitu Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus
Dalam rumusan pembaptisan kita melihat perbedaan itu, dimana dikatakan:
"Baptiskanlah mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus" (Matius 28:19)
Demikian juga dalam rumus berkat Rasul Paulus disebutkan:
"Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus dan kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus menyertai jamu sekalian" (2 Korintus 13:13).
Dari gambaran-gambaran di atas jelas kita dapat mengetahui bahwa Modalisme dan Subordinasianisme tidaklah dapat dipegang mengingat bahwa dalam Alkitab dengan jelas ke"tiga"an Allah itu dinyatakan dengan jelas.
Subordinasianisme mengakui adanya ke"tiga"an oknum, namun membedakan tingkatan ketiganya, padahal Alkitab juga banyak menunjukkan bahwa ke"tiga"annya satu dan sering dipertukaran sebutannya jadi setingkat.
TIGA JABATAN
Selain dibedakan dalam oknum pribadi Allah, Alkitab dengan jelas menyebutkan antara pekerjaan ke-tiga oknum pribadi itu atau biasa disebutkan sebagai berbeda dalam jabatan. Namun perlu dicatat pula bahwa adanya ketiga jabatan itu tidak mengurangi kesatuan dalam pekerjaan Allah
Dari data-data Alkitab kita dapat menyimpulkan bahwa jabatan-jabatan masing-masing oknum pribadi itu termasuk misalnya:
a. Menciptakan adalah pekerjaan Allah Bapa (Wahyu 4:1; 1 Korintus 8:6), tetapi Anakpun aktif di dalamnya (Yohanes 1:1-3; Kolose 1:15-17) demikian juga Roh Kudus (Mazmur 33:6; 104:30).
b. Inkarnasi adalah perbuatan Anak Allah (Yohanes 1:14; Ibrani 10:5) tetapi juga Allah Bapa aktif di dalamnya (Galatia 4:4; Yohanes 3:16), dan juga Roh Kudus (Lukas 1:25), Anak Maria akan disebut Allah yang Mahatinggi dan bahwa Roh Kudus akan turun atas Mariadan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi-Nya (Lukas 1:32,33)
c. Pembaptisan Yesus melibatkan Roh Kudus yang turun ke atas Yesus dan Tuhan Allah berfirman bahwa Yesus adalah "Anak yang Kukasihi" (Matius 3:16-17; Markus 1:10,11; Lukas 3:22)
d. Penyelamatan adalah dari Anak (Yohanes 8:36) tetapi juga dari Bapa (Yohanes 3:16) dan juga Roh Kudus (Yohanes 6:63)
e. Penyucian adalah dariRoh Kudus (Roma 14:17) tapi juga dari Bapa (Galatia 4:6) dan Anak (Yohanes 14:26)
Dari ayat-ayat itu kita dapat melihat bahwa memang Alkitab berbicara mengenai Trinitas dalam pengertian bahwa Allah yang Esa itu menyatakan diri dalam tiga oknum pribadi yang berbeda namun dalam kesatuan dan sehakekat .
Suatu rahasia yang sulit dimengerti namun bila kita mengikuti pernyataan Allah sendiri dalam Alkitab dengan iman kita tentu dapat menerimanya.
Akhirnya dapatlah disebutkan pula perumusan populer mengenai hubungan manusia dengan Allah yang tritunggal itu bahwa:
1. Allah Bapa adalah oknum pribadi Allah di atas kita
2. Allah Anak adalah oknum pribadi Allah bersama kita
3. Roh Kudus adalah oknum pribadi Allah di dalam hidup kita.
Kiranya kita tetap yakin akan rahaaia Allah yang demikian ini, sekalipun sulit digambarkan.
Dukunglah kami dalam pelayanan penginjilan. Dukungan anda sangat berarti bagi kami.