Total Pageviews

Thursday, 22 December 2016

BANGSA DAN BAHASA ARAB

     Berbicara mengenai nama "Allah" yang berasal dari bahasa Arab kita tidak dapat menutup diri untuk mengerti bangsa dan bahasa Arab dan apa hubungannya dengan bangsa dan bahasa Ibrani. Dari sini kita dapat melihat secara khusus nama "Allah" yang kemudian digunakan dalam Alkitab bahasa Indonesia (Lembaga Alkitab Indonesia/LAI).
   
     Ada pendapat seperti yang dikemukakan dalam traktat yang berjudul "Siapakah yang Bernama Allah itu" bahwa bangsa Arab tidak termasuk bangsa "Semit" melainkan bngsa "Hami" atau "Kanaanit".
     Alasan yang diajukan adalah bahwa bangsa Arab adalah keturunan Ham dan bukan keturunan Sem, karena Ismael adalah anak Hagar bangsa Mesir dan dalam Alkitab disebut bahwa Ismael tidak boleh disebut keturunan Abraham, jadi bangsa Arab bukan keturunan Ismael
     "Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: 'Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu, dalam hal semua yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak" (Kejadian 21:12)
     Kelihatannya ayat ini cukup menyakinkan tetapi benarkah hal itu?

RUMPUN SEMIT

      Bila kita mempelajari daftar keturunan yang ada dalam Kitab Kejafian Pasal 10, kita melihat bahwa Nuh melahirkan anak-anak yang diberi nama Sem, Ham dan Yafet (Kejadian 10:1). Keturun Sem disebut rumpun "Semit", keturunan Ham disebut rumpun " Hamit" dan keturunan Yafet disebut rumpun "Yafit".
     Sekalipun ada yang mengatakan bahwa bangsa Arab adalah keturunan Ham tetapi data sejarah menunjukkan bahwa bangsa Arab dan bangsa Ibrani adalah keturunan Sem atau Semit:
     "Keturunan Ham ialah Kusy,bMisraim, Put dan Kanaan" (LAI, Kejadian 10:6).
     Sejarah menunjukkan bahwa Kusy adalah "Ethiopia" yang mendiami tepi selatan Laut Merah, dan Misraim adalah "Mesir" yang mendiami tepi Barat Laut Merah, jadi jadi keturunan Ham adalah suku-suku bangsa yang mendiami Palestina bagian barat terus ke benua Afrika.
     "Keturunan Sem ialah Elam, Asyur, Arpakshad, Lud dan Aram. Keturunan Aram ialah Us, Hul, Geter dan Mas. Arphaksad memperanakan Selah, dan Selah memperanakan Eber. Bagi Eber lahir dua anak laki-laki ialaj Peleg, sebab dalam zamannya bumi terbagi, dan nama adiknya ialah Yoktan. Daerah kediaman mereka terbentang dari Mesa ke arah Sefar, yaitu pegunungan disekitar timur" (LAI, Kejadian 10:23-30)
     Dari ayat-ayat di atas kita melihat bahwa salah satu cicit Sem adalah "Eber" dan dari namanyalah suku-bangsa "Ibrani" berasal
     Dari daftar keturunan Sem diketahui bahwa Sem memperanakkan Arphaksad dan Arphaksad memperanakkan Selah, Selah memperanakkan Eber dan dari Eber lahirlah Peleg, Peleg memperanakkan Yehu, dan Rehu memperanakkan Serug. Serug kemudian memperanakkan Nahor, dan Nahor memperanakkan Terah yang adalah bapa Abraham (Kejadian 11:10-26).
     Kita akan melihat bahwa "Ismael" yang nenek-moyang suku-bangsa Arab sebenarnya adalah suku bangsa Ibrani juga karena ia anak Abraham yang adalah keturunan Eber juga dan bukan hanya itu sebab ternyata yang dinamakan suku bangsa Arab mempunyai kaitan erat dengan tiga keturunan Sem (Semit) dan dua diantaranya malahan adalah keturunan Eber (Ibrani).

BANGSA ARAB

     Dari kamus Kristen kita dapat membaca bahwa:
     "orang Arab mrncakup keturunan Aram (Kejadian 10:22), Eber (Kejadian 10:22-29), Abraham dari Keturah (Kejadian 25:1-4), dan dari Hagar (Kejadian 25:13-16) ... Keturunan Joktan (anak Eber) mencakup beberapa beberapa suku Arab (Kejadian 10:26-29)" (The Interpreter"s Dictionary of the Bible, di bawah kata Arabians).
     Menurut kamus Islam yang disebut "bangsa Arab" adalah:
     "Masyarakat Semit yang merupakan penduduk asli gurun pasir Arabia ... Masyarakat yang berdarah Arab asli dan berbahasa Arab tersebar di sepanjang jazirah Arabia, terbentang dari Yaman dan pantai Afrika dekat Yaman sampai kepada gurun pasir Syria dan Irak Selatan ... Tradisi Arabia Selatan yang diyakini bahwa mereka merupakan keturunan dari seorang nabi bernama Qahthan, yang di dalam Bibel disebut Joktan dan Tradisi Arabia Utara yang diyakini sebagai keturunan nabi Adnan dan darinya terbentuk keturunan Ismail putra Ibrahim ... Istilah Arab berarti "Nomads". Bangsa Arab Utara dipandang sebagai Arab al-Musta'ribah (Arab yang di Arabkan), sementara bangsa Arab keturunan Quathan yang tinggal di wilayah selatan menamakan dirinya sebagai Arab Muta'arribah, atau suku-suku hasil percampuran dengan Arab al-Aribah (Arab Asli) ... Kelompok Arab yang asli.ini, yakni keturunan Aram putra Shem putra nabi Nuh" (Cyril Glasse, Ensiklopedia Islam, 1996, Halaman 49-50).
     Adnan Anak turunan Nabi Ismail yang menjadi nenek moyang suku-suku Arabia Utara ... nenek moyang suku Arabia Selatan adalah Quahthan, yang dalam Bible disebut Joktan" Ibid, halaman 12-13)
     Dari sumber-sumber baik Kristen maupun Islam ada kesempatan bahwa yang dinamakan "bangsa Arab" setidaknya mewarisi tiga jalur keturunan yaitu:
1. Arab Aram yang mendiami wilayah utara-timur Palestina, yang disebut Arab Asli atau Arab al-Aribah
2. Arab-Selatan yang mendiami wilayah selatan Arab yaitu keturunan Yoktan dan Arab-Asli atau disebut Arab Muta"arribah
3. Arab Utara yang mendiami wilayah Utara Arab yaitu keturunan Adnan keturunan Ismail dan disebut Arab al-Musta'ribah (Arab yang di Arahkan)
     Dari kenyataan di atas kita dapat melihat bahwa bangsa Arab berasal dari tiga keturunan Sem, satu anqk langsung (Aram) bahkan dua lainnya adalah keturunan "Eber" (Yoktan) bahkan satu dari yang dua terakhir adalah keturunan "Abram" (Ismael), maka jelas bangsa Arab adalah termasuk "bangsa Semit"
     Bagaimana dengan ayat Kejadian 21:12 yang disebut terdahulu yang menyebutkan bahwa "Ismael" tidak boleh disebut keturunan Abram?
     Perlu disadari bahwa bila kita menyebut "bangsa" yang dimaksud adalah "keturunan darah daging" jadi bukan dimaksud "keturunan perjanjian/hak-waris" (Kejadian 21:10). Ayat berikutnya malah berbunyi
     "Keturunan dari hambamu itu juga akan Kubuat menjadi suatu bangsa, karena ia pun anakmu" (Kejadian 21:13)
     Jadi sekalipun hak waris perjanjian/harta tidak diterima Ismael, ia tetap anak "darah daging" Abraham, demikian juga bangsa Arab yang keluar dari benih Ismael. Dalam masyarakat patriarkhal seperti bangsa Ibrani dan Arab, pertalian darah ditentukan dari jalur ayah, apalagi Ismael adalah "anak sulung" yang ikut "disunat" jadi tetap terhisap dalam keluarga Abraham (Kejadian 17). Paulus menyebut Hagar sebagai "gunung Sinai di tanah Arab" yang melahirkan anak daging Abraham (Galatia 4:21-31).

NAMA ALLAH

     Bagaimana dengan klaim yang menyebutkan bahwa nama "Allah" dalam bahasa Arab itu sebenarnya nama "Dewa" atau tepatnya "Dewa Air/Pengairan).
     Dari pembahasan mengenai " nama diri" dan "nama generik" El/Elohim/Eloah terdahulu, kita telah melihat bahwa nama "Allah" dalam bahasa Arab adalah juga menunjuk pada nama El/Elohim/Eloah yang sama.
     Bila kita melihat bahasa Arab-Aram yang diucapkan Yesus di kayu salib "Eloi/Eli" yang berasal dari Arab Asli dan penjelasan sebelumnya maka nama Allah yang merupakan.kependekan "Al-llah adalah juga berasal dari kata El/Elohim/Eloah yang sama.
     " Agaknya kata "Allah" merupakan pengkhususan dari kata al-ilah (ketuhanan) .... Nama "Allah" telah dikenal dan dipakai sebelum Alquran diwahyukan" (Glasse, Op. Cit. Halaman 23)
     Memang kata al-ilah menunjukkan adanya kata "al" yang definitif dan sekalipun ada kata penunjuk definitif "ha" dalam bahasa Ibrani kata penunjuk itu tidak selalu dipakai. Dalam pengertian El/Elohim/Eloah, kata itu bisa bersifat "nama umum/generik" tetapi juga "nama diri" yang definitif" dan dalam perkembangan bahasa Arab kata penunjuk "al" itu ditekankan
     Memang ada ayat Ibrani yang menyebut "Yahweh, hu ha-Elohim" (1 Raja-raja 18:39) yang diterjemahkan dalam bahasa Arab sebagai "Ar-Rabb, huwa al-Ilah", tetapi dalam banyak bagian kata penunjuk definitif itu tidak selalu digunakan
     Sejarah menunjukkan bahwa nama Allah sudah lama dipakai oleh orang Arab jauh sebelum masa Islam maupun masa Jahiliah diimana nama "al-ilah" itu merosot dimengerti sebagai "dewa air"
     Dalam traktat berjudul "Siapakah yang Bernama Allah itu? disebutkan bahwa
     "ALLAH adalah nama Dewa yang disembah penduduk Mekah (Djohan Effendi (pengantar), Agama Manusia, 1985, halaman 258. Buku aslinya Huston Smith, The Religions of Man, 1963, halaman 204).
     Faktanya Smith menyebut lebih dahulu bahwa dalam Alquran "nama Allah berasal dari kata Al-Ilah yang dipercaya oleh orang Arab sama dengan Allah Adam, Nuh, Shem dan Abraham dari Alkitab" (Smith, Op. Cit, halaman 202). Kutipan Alquran berikut memperjelaskan hal itu:
     "Sesungguhnya Aku menjadikan seorang khalifah diatas bumi (Adam) maka jawab mereka itu: Adakah patut Engkau jadikan diatas bumi orang yang akan berbuat bencana dan menumoahkan darah, sedang kami tasbih memuji Engkau dan menyucikan Engkau? Allah berfirman: Sesungguhnya Aku mengetahui apa-apa yang tiada kamu ketahui". (Alquran, Al-Baqarah, 2:30, Mahmud Yunus, Tafsir Quran Karim)
     "Kami telah beriman kepada Allah dan (Kitab) yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub dan anak-anaknya (begitu juga kepada kitab) yang diturunkan kepada Musa dan Isa  dan apa-apa yang diturunkan kepada nabi-nabi dari Tuhan mereka, tiadalah kami perbedakan seorang juga diantara mereka itu dan kami patuh kepada Allah" (ibid, 2:136)
     Dari kutipan di atas kita melihat bahwa istilah "Allah" sudah lama digunakan dan menunjuk pada "El/Elohim/Eloah" dalam Alkitab.
     Rupanya pengertian mengenai nama "Allah" itu kemudian merosot pada jaman jahiliyyah menjelang kelahiran Islam pada abad ke VII sehingga oleh orang Arab-Mekah dipercaya sebagai "dewa air" atau "dewa berhala" lainnya:
     "Pada zaman pra Islam zaman Jahuliyyah ALLAH adalah Dewa bangsa Arab yang mengairi bumi" (Moh. wahyuni Nafis, Melintasi Batas-batas agama, 1998, halaman 85).
     Tetapi sekalipun demikian tradisi nama Allah yang asli tidak terhapus sama sekali karena masih ada kelompok keagamaan yang bernama "hunafa" yang masih berpegang kepada pengertian Allah yang semula:
     "Gagasan tentang Tuhan Yang Esa yang disebut dengan Allah, sudah dikenal oleh bangsa Arab kuno .. Kelompok keagamaan lainnya sebelum Islam adalah hunafa (tngl. hanif), sebuah kata yang pada asalnya ditunjukan pada keyakinan monotheisme zaman kuno yang berpangkal pada ajaran Ibrahim dan Ismael. Menjelang abad ke-7, kesadaran agama Ibrahim di kalangan bangsa Arab ini telah menghilang dan kedudukannya digantikan oleh pemujaan sejumlah berhala ... dalam waktu 20 tahun seluruh tradisi Jahuliyyah tersebut terhapus oleh ajaran Tuhan yang terakhir, yakni Risalah Islam" (Glasse. Op. Cit, halaman 50-51).
     Jadi semakin jelas bahwa nama Allah semua, merosot pada zaman Jahuliyyah menjelang kelahiran Islam sehingga penduduk sekitar Mekah mengertinya sebagai "dewa air" atau nama "dewa berhala" lainnya, tetapi jelas juga bagwa masih ada yang masih mengertinya dalam pengertian semula, dan kelihatannya kelompok inilah yang memperkenalkan nama "Allah" pada pengertian yang asli dan menjadi inspiraai Muhammad sehungga dipulihkan dalam agama Islam
     Contoh kemerosotan pengertian akan nama yang sama ini bisa kita lihat dalam sejarah Israel, yaitu penggunaan nama "Elohim" juga sering merosot
     Dalam Keluaran 32:4 kita dapat melihat bahwa "allah Lembu Emas" yang disembah umat Israel saat Musa naik ke gunung Sinai dalam bahasa aslinya juga ditulis dengan kata "Allah Elohim", padahal Tuhan dan Musa menyalahkan mereka dan agar supaya mereka kembali kepada " Yahweh (TUHAN), Elohim (Allah) Israel" yang benar" (Keluaran 32:26-27)
     Penggunaan nama yang sama untuk menyebut dua konsep berbeda tentang yang disembah. Dari sini kita melihat bahwa nama "Allah" sama halnya dengan "Elohim" bisa dalam pengertian semula, bisa juga merosot untuk menyebutnya misalnya "Dewa Air" dalam jalur Ismael atau untuk menyebut "Lembu Emas" dalam jalur Ishak, untyk itulah untuk membedakan pengertiannya dalam jalur Israel digunakan istilah yang diberi penjelasan yaitu "Allah Abraham, Ishak dan Yakub".
  

Dukungkanlah kami dalam pelayanan. Terima kasih l

ALKITAB DAN PENTAKOSTA

     Sekalipun bagian terbesar kekristenan menerima ajaran Trinitas/Tritunggal namun kenyataannya bahwa dari ketiga oknum pernyataan Allah itu, Roh Kudus yang paling sedikit dihargai dalam sejarah gereja-gereja
     Gerakkan Pentakosta pada akhir abad ke-19 yang kemudian di ulang lagi dengan kebangunan gerakan Kharismatik pada awal tahun 1960, kelihatannya merupakan jawaban Tuhan atas perendahan Roh Kudus yang dilakukan oleh Saksi-saksi Jehovah sejak akhir abad ke-19 yang menganggapnya sekedar sebagai tenaga aktif dari Allah dan bukannya pribadi Roh Allah
     Gerakan Pentakosta membangunkan kembali kesadaran umat akan oknum Roh Kudus yang adalah pribadi dan bagian dari keesaan Allah dan berkembang dengan luar biasa sebagai "the third force" dalam kekristenan setelah aliran Roma Katolik dan Protestan.
     Berikut adalah kutipan ajaran Pentakosta mengenai Roh Kudus yang dimuat kamus Pentakosta dan Kharismatik sendiri yang tentunya cukup berotoritas sebagai perbandingan yaitu sebagai berikut:

PRIBADI ILAHI YANG JELAS

     Diseluruh Alkitab kita melihat Roh Kudus sebagai pribadi yang nyata, melakukan hal-hal yang hanya bisa dilakukan oleh pribadi ilahi.
     Kita dapat melihat-Nya dengan pikiran, itelegensia dan pengetahuan (Roma 8:27; 1 Korintus 2:11), Ia memiliki kemauan (1 Korintus 12:1), Ia menunnukkan cinta dan kasih sayang (Roma 15:30), Ia berbicara kepada.Filipus
     Ia menyuruh Petrus (Kisah Para.Rasul 11:12), Ia menyuruh jemaat untuk mengkhususkan Paulus dan Barnabas untuk tugas pelayanan (Kisah Para Rasul 13:2,4)
     Pada satu kesempatan Ia melarang Paulus berbicara di provinsi Asia (Kisah Para Rasul 16:6-7).
Ia berbicara kepada sidang jemaat (Wahyu 2:7, 11, 17, 29). Ia bergabung dengan gereja untuk mengundang yang lainnya untuk datang (Wahyu 22:7)
     Kita melihat juga bahwa Roh Kudus dapat dijadikan sedih atau berduka (Yesaya 63:10; Efesus 4:30), dihujat atau dihina (Matius 12:31; Ibrani 10:29), dibohongi (Kisah Para Rasul 5:3) dan dicobai atau diuji (Kisah Para Rasul 5:9). Tidak ada tenaga tidak berpribadi seperti cahaya atau listrik yang menunjukkan kesedihan atau cinta kasih demikian.
     Orang-orang dalam Alkitab dapat menyambut-Nya atau menolak-Nya, namun mereka menerima-Nya sebagai Roh Allah (Kejadian 6:3; Keluaran 31:3; Hakim-hakim 6:34; Yesaya 61:1; Roma 8:9; 2 Korintus 3:3). Ia adalah Roh dari Bapa (Matius 10:30) dan Roh dari Anak (Galatia 4:6)
     Ia Allah yang benar, sama halnya dengan Bapa adalah Allah dan Anak adalah Allah, seperti mereka, Ia memiliki sifat-sifat Ilahi. Ia mahahadir (Mazmur 139:7-8), Ia mahatahu (Yesaya 40:13; 1 Korintus 2:10-11), Ia mahakuasa (Zakharia 4:6), Ia kekal (Ibrani 9:14), Ia jug baik sama halnya Allah adalah baik (Nehemia 9:20; Mazmur 143:10).
     Fakta bahwa Ia adalah pribadi yang jelas, terlihat juga dalam ayat-ayat berikut:
     "Dan sekarang Tuhan Allah mengutus aku dengan Roh-Nya" (Yesaya 48:16).
     Yesus menyebutkan Roh sebagai pribadi yang jelas ketika mengutip ayat:
     "Roh Tuhan Allah ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku" (Yesaya 61:1).
     Lalu dalam Ibrani 9:14 menyatakan bahwa Kristus "yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat". (Lihat Bickersteth 1959, halaman 58-59). Yesus kemudian menunjuk Roh Kudus sebagai "Penolong Yang Lain" (Yohanes 14:16; 15:26; 16:7).
     Banyak ayat-ayat lainnya menunjukkan keesaan dan kerjasama yang sempurna (1 Korintus 12:4-6) menunjukkan bahwa Roh, Tuhan Yesus dan Allah Bapa adalah sejajar. Efesus 4:4-6 mengungkapkan mereka sebagai kordinasi yang sempurna. Mereka semua tinggal di Bait sebagai Allah (1 Korintus 3:16; 6:19; Kolose 1:27).
     Pengajaran ini sering dipertentangkan selama abad-abad awal gereja. Beberapa penganut Gnostik menganggap Roh Kudus hanya sekedar pancaran atau radiasi.
     Pada abad ke-3 Origen menempatkan Roh dalam status yang lebih rendah. Kultus Makedonia menganggap Roh sebagai mahluk yang tidak diciptakan namun tidak memanggilnya Allah.
     Pada abad ke-4 orang-orang Arian yang mengajar Yesus sebagai mahluk ciptaan, tidak menerima ketuhanan Roh. Tidak sulit bagi pengiku-pengikut demikian untuk menganggap Roh sekedar tenaga atau pengaruh yang tidak berpribadi.
     Yang lain seperti Sabelius pada abad ke-3 menyangkal Trinitas dengan cara.lain. Ia mengajar bahwa Tuhan yang satu menyatakan dirinya dalam bentuk, cara atau kapasitas yang berbeda-beda.
     Bagian terbesar orang Pentakosta melihat bahwa Alkitab mengajar ketritunggalan dengan tiga pribadi yang jelas yang perbedaannya tidak melanggar keesaan keberadaan Allah. Mereka akan setuju, misalnya dengan yang disebut Kredo Athanasius, yang secara eksplisit menyatakan:
     "Kami menyembah Allah yang esa dalam Tritunggal, dan Tritunggal dalam keesaan, tanoa pengaburan masing-masing Pribadi, juga tidak membagi-bagi hakekat-Nya. Karena ada satu pribadi Bapa, yang lain dari Anak dan lainnya dari Roh. Namun keAlahan dari Bapa, dari Anak dan dari Roh Kudus semuanya adalah satu, kemuliaannya sama dan keagungan-Nya kekal".
     Kredo-kredo yang kemudian kadang-kadang merendahkan Roh Kudus dalam bentuk tertentu.
     Namun bagian terbanyak orang-orang Pentakosta, seperti orang-orang Methodis dalam pengakuan mereka tahun 1789, menghindari kontroversi demikian.
     Orang-orang Pentakosta biasanya menerima Roh Kudus sebagai pribadi dan memberi perhatian lebih pada karyanya.
     (Diterjemahkan dari S.M. Burgess dan G.B. McGee (eds) " Dictionary of Pentecostal and Charismatic Movements", Zondervan, 1993, halaman 410-411).

UNITARIAN PENTACOSTAL

     Di kalangan aliran Pentakosta ada juga kelompok tertentu yang tidak mempercayai Trinitas seperti dianut mayoritas umat Kristen dan Pentakosta, misalnya kelompok Unitarian Pentecostal.
     Kelompok ini sekalipun disebut sebagai Unitarian sebenarnya berbeda dengan Unitarian karena mereka sebenarnya termasuk penganut Modalusme.
     Perbedaan Unitarian dengan Modalisme adalah Unitarian hanya mempercayai Allah Bapa yang tunggal dan tidak mengaku Yesus dan Roh Kudus sebagia Allah (Subordinasianisme) sedangkan Modalisme mempercayai bahw baik Bapa, Anak maupun Roh Kudus hanya cara penyataan (modalitas) dari Allah.
     United Pentacostal Church, International adalah aliran yang menganut pandangan ini. UPCI mengatakan bahwa Allah itu satu namun menyatakan  diri dalamtiga cara penyataan, yaitu Bapa, Yesus dan Roh Kudus. Di Indonesia aliran ini disebut Gereja Pentakosta Serikat Di Indonesia / GPSDI.
     Ciri lain UPCI adalah bahwa mereka membaptiskan bukan dengan rumusan Tritunggal (Matius 28:19) namun dengan "nama Yesus" (Kisah Para Rasul 2:38;10:48). Dan sebenarnya baik Bapa, Anak maupun Roh Kudus namanya Yesus (Lihat Dictionary of Pentecostal and Charismatic Movements, halaman 864).
     Jadi Unitarian Pentecostal adalah "Oneness Pentacostal" dan tidak termasuk aliran Unitarian.

PENTACOSTAL YUDAIK

     Ada juga kelompok Kharismatik yang dipimpin oleh tokoh-tokoh yang sering bolak-balik ke Israel, kemudian terpengaruh Yudaisme dan tanpa sadar melemahkan keyakinan mereka akan Allah Tritunggal dan kembali ke monotheisme Abraham.
     Aliran Pentakosta/Kharismatik yang kelihatan terpengaruh Yudaisme menunjukkan ciri-ciri gejala sebagai berikut:
1. Mulai senang menggunakan atribut-atribut Ibrani dan bahkan mengganti namanya dengan nama.Ibrani

2. Lambang Salib penebusan Yesus diganti dengan burung merpati atau menorah (tempat 7 lilin)

3. Mengajarkan kembali soal pengajaran tentang Bait Allah yang akan dibangun kembali

4. Mempercayai bahwa Yesus masih akan datang kembali sebagai "Imam Besar" Bait Allah yang baru yang akan melakukan pentahiran Israel

5. Masih memerlukan pengorbanan Lembu Merah untuk menebus umat Israel dan Yesus akan menjadi Imam Besar yang melaksanakan proses pentahiran tersebut.

     Kalangan Pentacostal/Kharismatik yang kembali terpengaruh Yudaisme demikian banyak yang kemudian lebih mengutamakan Allah Yahweh daripada Tuhan Yesus Kristus bahkan ada yang mulai "menggugat" amanat agung penginjilan yang dilandaskan nama "Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus" itu
     Namun dibalik adanya sebagian kecil umat Pentacostal/Kharismatik yang terpengaruh Yudaisme yang lebih menekankan monotheisme Abraham, bagian terbesar umat Pentacostal dan Kharismatik mengakui bahwa Roh Kudus adalah pribadi Allah yang terhisap dalam ketritunggalan Allah yang suci.
      Kiranya pandangan aliran Pentakosta yang diikuti oleh aliran Kharismatik mengenai Roh Kudus di atas menambah pengertian kita mengenai Trinitas dengan lebih lengkap.

Dukunglah kami dalam pelayanan kami sehingga banyak orang bisa mengenal Kebenaran yang Alkitabiah. Terima kasih

Tuesday, 20 December 2016

SIAPAKAH YANG BERNAMA ALLAH ITU?

     "Bukan setiap orang yang berseru Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga (Matius 7:21)

JEHOVAH / YEHUWA

     Sudah lama Saksi-saksi Jehovah dengan tekun mempertahankan kesucian nama Tuhan (Jehovah / YHWH, bahasa Ibrani) dan menterjemahkannya menjadi nama "Yehuwa" sehingga nama Tuhan dalam Perjanjian Lama "New World Translation" (NW) diganti menjadi nama Yehuwa.
     Saksi-saksi Yehuwa juga mengubah sekitar 237 nama-nama Tuhan dalam Perjanjian Baru menjadi nama Yehuwa dalam terjemahan Perjanjian Baru mereka memberi nama "Kitab-kitab Yunani Kristen Terjemahan Dunia Baru" (NW), padahal Alkitab Perjanjian Baru ditulis aslinya dalam bahasa Yunani Koine dengan nama Theos (Allah) dan Kurios (Tuhan) dan bukan diterjemahkan dari bahasa Ibrani

ELOHIM

     Beberapa penginjil yang dipelopori dr.Suradi menyebutkan dalam.traktat yang diterbitkan bahwa:
     "Allah adalah nama Dewa bangsa ARAB yang mengairi bumi" (Siapakah yang bernama Allah itu?, traktat diterbitkan oleh Iman Taqwa kepada Shiraathal Mustaqiim)
     Dengan berbagai argumentasi kemudian disimpulkan bahwa
     "Allah yang disembah orang Arab bukan Elohim yang disembah orang Yahudi dan Kristen)
     Jadi karena alasan bahwa nama Allah adalah nama Dewa Air bangsa Arab, maka nama itu bila dipakai dalam Alkitab bahasa Indonesia (LAI) berarti menghujat nama Tuhan, karena itu harus diganti dengan nama aslinya yaitu " Elohim".

YESUS

     Lain lagi dengan Ir. Posma Situmorang yang cukup aktif berceramah dan menerbitkan diktat-diktat tipis yang juga tidak menggunakan nama Allah tetapi menggantinya dengan nama "Yesus". Dengan berbagai argumentasi ia menyimpulkan bahwa
     "Nama Bapa Surgawi adalah Yesus" ("Gambar" Tuhan: Adakah itu? Halaman 29).
     Bahkan kemudian disimpulkan pula bahwa nama Trinitas adalah Yesus atau lengkapnya YESUS KRISTUS!
     "Nama Bapa Surgawi adalah Yesus, NAMA yang telah disandangkan kepada Yesus, Anak Manusia;
     Nama Yesus, Anak Manusia adalah Yesus yang setelah bangkit dan naik ke surga (Kisah Para Rasul 2:36) dilengkapi menjadi Yesus Kristus yang artinya Yang Diurapi.
     Nama Roh Kudus Penolong itu adalah Yesus sehingga panggilan yang tepat bagi-Nya adalah Roh Yesus!"

,ALLAH NAMA DEWA ARAB?

     Argumentasi dasar seri traktat berjudul "Siapakah yang Bernama Allah itu? adalah bahwa nama "Allah" itu bukan sekedar istilah bahasa Arab tetapi nama dewa atau berhala tepatnya "dewa air", karena itu menerimanya sebagai terjemahan "Elohim" sama artinya dengan menyembah berhala Arab dan menghujat "Elohim"

     Argumentasi dasar seri traktat tersebut kemudian dikembangkan menjadi beberapa butir pemikiran yang dapat diringkaskan sebagai berikut

ALLAH = NAMA DEWA

     Untuk menunjang anggapan bahwa nama "Allah" adalah nama Dewa dikutip beberapa buku sebagai berikut:
     "Pada zaman pra-Islam, zaman Jahiliyah ALLAH adalah nama Dewa bangsa Arab yang mengairi bumi" (Moh Wahyuni Nafis, Melintasi Batas-batas Agama" 1998, halaman 85).
     "ALLAH adalah nama Dewa yang disembah penduduk MEKAH" (Djohan Effendi (pengantar). Agama Manusia, 1985, halaman 258)
     "ALLAH adalah suatu nama yang telah dikenal sebelum Alquran diwahyukan" (Ensiklopedia Islam, Jakarta, 1996, halaman 23)
     "ALLAH adalah nama yang disebut-sebut suku Quraisy, bangsa Arab bersama-sama Allata dan Al Uzza" (Kelengkapan Tarik Nabi Muhammad SAW, jilid IA, halaman 269).
     Maka berdasarkan sumber-sumber demikian maka diajukan keberatan untuk menyebut Tuhan orang Kristen dalam Alkitab bahasa Indonesia dengan nama ALLAH karena nama ALLAH itu dewa zaman pra-Islam

ELOHIM = GELAR

     Disebutkan pula dalam traktat tersebut bahwa Kitab Suci Taurat dan Injil bangsa Israel tidak pernah menyebut nama ALLAH tetapi Elohim. Kata El, Elohim , Eloah di dalam Taurat dan Injil merupakan gelar yaitu "gelar yang harus disembah" (Wahyu 19:10). Segala bangsa telah mempunyai "sesembahan" nya masing-masing, namun "semuanya adalah berhala" (1 Tawarikh 16:26)
     Disimpulkan bahwa ALLAH yang disembah orang Arab bukan Elohim yang disembah orang Yahudi dan Kristen.

YAHWEH/JEHOVAH = NAMA TUHAN

     Hanya sesembahan bangsa Israel yang bukan berhala, tetapi berwujud Roh dan menyatakan nama-Nya Yahweh/Jehovah (Yesaya 42:8; Keluaran 3:15). Nama Yahweh harus dimuliakan dan tidak boleh disebut dengan sembarangan (Keluaran 20:7)
     Disebutkan bahwa nama Yahweh yang harus dikuduskan, dimuliakan, dimasyurkan dan tidak boleh disebut sembarangan itu telah diganti dengan nama Dewa yaitu nama berhala. Jelaslah penggantian ini merupakan hujatan yang sangat berat bagi Dia.

YESHUA (YESUS) HAMASHIAH

     Yahweh berwujud Roh yang berinkarnasi atau diam dalam Yeshua (Yesus) Hamashiah. Yeshua Hamashiah adalah nama asli dalam bahasa Ibrani jadi tidak boleh diterjemahkan.
     Bahasa Ibrani adalah satu-satunya bahasa yang tertua yang dipakai sehari-hari mulai zaman Musa sekitar 3500 tahun yang lalu sampai hari ini oleh orang-orang Israel.

BANGSA ARAB

     Bangsa Arab disebut sebagai "keturunan Ham" atau Hamit dan bukan keturunan Sem atau Semit karena berdasarkan Kejadian 10:6; 9:25 dikatakan dalam traktat disebut
     "Bangsa Arab adalah keturunan Ismael. Dan Ismael adalah anak Abraham melalui budaknya yang bernama Hagar. Hagar adalah orang Mesir, sedang bangsa Mesir adalah keturunan Ham yang adalah Kanaan yang terkutuk (Kejadian 10:6) .... Ketrurunan Ismael menjadi bangsa yang besar yang dikenal sebagai bangsa Arab"
     "Ismael tidak boleh disebut keturunan Abraham" (Keluaran 21:12), jadi orang Arab bukanlah keturunan Abraham, demikian juga nama.ALLAH bukan bahasa Semit tetapi bahasa Arab atau Hamit atau Kanaan.

ISLAM DAN KRISTEN

     Menurut sejarah, agama Islam dikatakan masuk ke Indonesia pada abad ke-XIII melalui pedagang Arab dan memperkenalkan nama "Allah". 500 tahun kemudian (abad ke-XVIII) Injil masuk ke Indonesia melalui Penginjil Jerman dan menerjemahkan nama "Goot" (terjemahan nama Elohim dalam bahasa Jerman) menjadi "Allah". Pada saat itu belum disadari bahwa kata Allah adalah Dewa yaitu Tuhannya bangsa Arab.

KERUKUNAN AGAMA

     Penggunaan nama Allah yang berasal dari bahasa Arab, bahasanya orang Islam dikatakan telah menimbulkan kemarahan banyak orang Islam kepada orang Kristen sehingga mengganggu kerukunan beragama di Indonesia. Karena itu juga demi kerukunan beragama orang Kristen tidak boleh menggunakan nama Allah dalam Alkitab.

Dukunglah kami dalam pelayanan supaya nama Tuhan kita Yesus dipermuliakan. Amin

DOA ORANG ISLAM

1. Kepada siapa orang Islam berdoa?
     Kepada sesembahan mereka, ilah mereka, elohim mereka.

2. Siapakah Elohim mereka?
     Sesembahan mereka, elohim mereka bernama ALLAH.
     "Laa ilaaha illallah" yang berarti "Tiada ilah kecuali (yang bernama) ALLAH

3. Dimanakah ilah atau robba mereka?
Ilah mereka ada di negeri yang haram
"Innamaa umirtu an a'buda robba haadzihil baaldati harramahaa"
"Sesungguhnya aku hanya diperintahkan menyembah Tuhan negeri yang haram ini ..." (Qs 27:91)

4. Apakah isi doa mereka?
a. Minta ditunjuki jalan yang lurus
    "Ihdinash shiraathal mustaqiim (Qs 1:6)
b. Mendoakan Muhammad supaya diselamatkan
    " Selamatkan tuan kami Muhammad dam keluarga tuan kami Muhammad

Berarti nabi mereka sampai hari ini belum selamat.
Nabi mereka yang paling top saja belum selamat, lalu bagaimana pengiku-pengikutnya yang lebih rendah dari nabinya?

5. Berapa kali mereka berdoa?
Lima kali sehari dengan tujuh belas rokaat

6. Ke mana arah mereka berdoa?
     Mereka berdoa ke arah yang mereka sembah, ke arah ilah mereka, yaitu ilah mereka yang bernama ALLAH, yang ada di baitnya, baitullah yaitu Ka'bah yang ada di Mekah, maka ketika mereka berdoa tidak boleh menengadah ke atas, tapi lurus ke depan ke arah Mekah.
     Bandingkan dengan orang kristen, kalau orang kristen berdoa menegadah ke atas karena Elohimnya orang kristen ada di surga.

7. Bagaimana waktu meninggal?
     Meninggal dunia disebut juga dengan "dipanggil Tuhan". Bagi orang Muslim kalau dipanggil Tuhan harus menghadap yang memanggil yaitu Tuhan mereka. Tuhan mereka ada di Mekah, maka kalau orang Muslim meninggal, misalkan ada di Indonesia, di dalam lubang kubur harus menghadap ke arah barat, ke arah Mekah
    Kepala di utara, kaki di selatan lalu dimiringkan, diputar ke kanan supaya muka jenazah menghadap ke Mekah.
     Bandingkan dengan orang kristen kalau meninggal, dipanggil Tuhan maka di lubang kubur harus menghadao ke atas, karena Tuhannya orang kristen ada di atas, yaitu sorga

Dukunglah kami dalam pelayanan kami. Terima kasih

SANG PENCIPTA ORANG ARAB ATAU MUSLIM

     Sesembahan atau Sang Pencipta bangsa Arab atau Muslim itu bernama ALLAH.
     "Laa ilaaha illallah" yang berarti "Tiada ilah kecuali Allah". Apakah ilah bangsa Arab itu juga Elohimnya bangsa Yahudi?
     Sejak Muhammad menyebarkan agama Islam, seribu empat ratus tahun yang lalu, telah terjadi perdebatan dan perbantahan di kalangan.orang Islam tentang ilah mereka.
    Dalam hal ini Alquran menyebutkan:
Katakanlah, " Apakah kamu memperdebatkan dengan kami tentang Allah, padahal Dia Tuhan kami dan Tuhan kamu" (Qs 2:139)

     "Janganlah kamu berbantah dengan ahli Kitab (orang Yahudi dan Nasrani) katakanlah ... ilaahunnaa wa ilaahukum waahiduw. Yang berarti Tuhan kami dan Tuhan kamu itu satu (Qs 29:46)

     Tetapi dalam kitab Taurat orang Yahudi menyebutkan
" Aku ini Jehovah ... Jangan ada padamu Elohim lain dihadapan-Ku , sebab Elohim segala bangsa, termasuk bangsa Arab adalah berhala" (1 Tawarikh 16:26; Mazmur 96:5).

Tentang ALLAH ini Alquran menyebutkan.sifat-sifat-Nya sebagai berikut:
1. ALLAH itu Maha penyayang (Qs 1:1)
Tetapi ALLAH juga menyiksa dengan keras
(Qs 2:196)

2. ALLAH itu Maha mengetahui (Qs 4:24)
Tetapi ALLAH juga belum mengetahui (Qs 9:16)

3. ALLAH itu Maha Kuasa (Qs 2:20
Tetapi ALLAH itu juga ditolong manusia (Qs 47:7)

4. ALLAH itu pasti menepati janji (Qs 19:61).
Tetapi ALLAH juga penipu yang baik (Qs 3:54)

5. ALLAH itu Maha Pengampun (Qs 33:73).
Tetapi ALLAH itu juga membunuh manusia (Qs 8:17).)

6. ALLAH itu membunuh manusia (Qs 8:17).
Tetapi melaknati orang yang membunuh (Qs 54:93)

7. ALLAH itu Maha Kaya (Qs 2:263)
Tetapi meminjam kepada manusia (Qs 5:12)

8. ALLAH itu Maha Pengasih (Qs 1:1)
Tetapi ALLAH itu juga menyesatkan manusia
(Qs 4:88)
   
     Ternyata sifat-sifat ALLAH tersebutdi atas saling bertentangan.

     Selanjutnya sifat-sifat ALLAH dituliskan sebagai berikut:
1. ALLAH adalah nama zat (footnote Qs 1:1)

2. ALLAH itu seperti bulan purnama (HSB 315)

3. ALLAH berfirman: "Boleh jadi kiamat itu hampir" (Qs 33:63)

4. ALLAH itu melempari manusia (Qs 8:32-33)

5. ALLAH itu berterima kasih kepada seseorang
(HSB 372)

6. ALLAH itu malu terhadap orang malu (HSB 55)

7. ALLAH itu musuh orang kafir (Qs 2:98)

8. ALLAH itu banyak bersumpah (Qs 51:1; 52:1-7)

9. ALLAH itu melindungi gereja-gereja (Qs 22:40)
Tetapi banyak orang Islam merusak dan membakar gereja-gereja

10. ALLAH itu tidak tahu ilmu hayat (HSB 262)

Kata Orang Yahudi:
"Aku datang hendak bertanya kepada anda, sesuatu yang tidak seorangpun penduduk bumi mengetahuinya kecuali para Nabi".

Rasulullah (Muhammad) berkata:
"Akan adakah gunanya jika pertanyaan ini kujawab?"

Kata Orang Yahudi:
"Akan kudengar dengan kedua telingaku. Aku datang hendak menanyakan masalah kelahiran anak".

Jawab Rasulullah (Muhammad):
"Air mani laki-laki berwarna putih, air mani perempuan berwarna kekuning-kuningan".
      Apabila keduanya bertemu, maka jika mani laki-laki yang lebih unggul dari mani perempuan, akan lahir dari perempuan itu anak laki-laki. Dan jika mani perempuan yang lebih unggul dari mani laki-laki, maka akan lahirlah anak perempuan dengan seizin ALLAH.

Kata Orang Yahudi itu:
" Anda benar belaka. Dan anda sesungguhnya nabi".
Setelah orang Yahudi itu pergi, maka berkatalah Rasulullah (Muhammad):  "Sesungguhnya aku pernah ditanya orang seperti apa yang ditanyakan Yahudi itu. Mulanya aku belum tahu apa-apa mengenai masalah itu, tetapi ALLAH mengajarkannya kepadaku
(HSM 262)

Pengetahuan dari Ilmu Kedokteran membuktikan bahwa:
1. Laki-laki yang mengeluarkan mani, sperma, yang berisi banyak sekali spermatozoon.

2. Peempuan hanya mengeluarkan lendir sebagai lubrikasi

3. Lahir anak laki-laki atau perempuan ditentukan oleh kromosom dari spermatozoon dan telur dari perempuan

KESIMPULAN:
ALLAH telah mengajarkan pengetahuan yang salah sama sekali

Dukung kami selalu dalam pelayanan kami ini. God Bless

Monday, 19 December 2016

BERBAGAI RUMUSAN DOGMA TRINITAS

     Sekalipun secara prinsip umumnya orang Kristen mempercayai adanya tiga keberadaan Allah dari yang satu itu sesuai isi Alkitab, bagi para Bapa Gereja yang mempersoalkannya dalam sidang-sidang konsili, masalah itu belumlah selesai. Yang dipersoalkan juga adalah bagaimana hubungan antara satu itu dengan yang tiga. Soal ini juga mencuat disekitar persidangan konsili pada abad ke-4 dan beberapa abad kemudian.
     Bagi umat Kristen secara umum, kepercayaan mereka akan Allah Bapa, Yesus sebagai Tuhan dan Allah dan Roh Kudus yang identik dengan Roh Allah, sudah cukup untuk menggambarkan apa yang disebut "Trinitas", namun sekarang yang dipertanyakan oleh bapak-bapak Gereja adalah "bagaimanakah sebenarnya hubungan antara ketiga-tunggalan itu?"
     Dari sinilah kita mulai melihat berbagai rumusan yang dikemukakan dalam mengutarakan dogma Trinitas itu.

BERBAGAI RUMUSAN POPULER

     Secara populer memang banyak rumusan-rumusan digunakan oleh umat Kristen untuk menjelaskan hubungan antara Allah yang Esa dan ke"tiga"annya atau hubungan antara dan dal.ke"tiga"an itu sendiri. Ada beberapa rumusan populer yang menggambarkannya sebagai berikut:
1. Perkalian 1x1x1=1 adapula yang mrnggambatkannya sebagai
2. Segitiga, dimana tiga sisinya membentuk segitiga yang satu; malahan ada pula yang menggambarkan seperti
3. Matahari, yang menggambarkan benda langit sebagai gambaran Allah Bapa, terangnya sebagai gambaran Anak Allah dan radiasi panasnya sebagai gambaran Roh Kudus.
     Dapatkan Allah pencipta yang kekal itu digambarkan dalam rumusan populer di atas? Kelihatannya ini bukan jalan yang baik, sebab suatu pribadi, apalagi pribadi ke"Allah"an yang kekal dan tidak terbatas tentu tidak mungkin diassosiasikan dengan gambaran matematik yang sangat terbatas sifatnya.
     Perkalian 1x1x1=1 bukanlah gambaran yang tepat karena rumusan ini tidak menggambarkan andanya perbedaan fungsi antara "yang tiga". Demikian juga perbedaan jabatan antara ketiganya sama sekali tidak tergambar di sini.
     Segitiga juga merupakan rumusan yang tidak tepat, sebab sama dengan rumusan perkalian, disini juga tidak jelas perbedaan antara ke tiga sisi tersebut, apalagi sisi yang bersifat linear sekarang membentuk segitiga yang bersifat bidang. Suatu gambaran yang makin membingungkan.
     Matahari sekalipun merupakan rumusan yang bagus namun juga tidak lengkap, sebab ketiganya.hanya menggambarkan sifat-sifat dari satu benda langit yang tidak jelas memperlihatkan pribadi dari ketiga sifat itu kecuali " benda langitnya". Matahari lebih merupakan penggambaran pandangan faham modalitas +lihat bagian Modalisme)
     Dari sini kita sudah melihat bahwa perumusan populer hanya dapat memberikan.gambaran samar-samar tentang salah satu aspek saja dari Trinitas tetapi yang tidak mungkin menggambarkan keseluruhan dari gambaran trinitas tersebut.
     Beberapa perumusan antara hubungan ketiga-esaan Allah adalah sebagai berikut

MODALISME

     Salah satu pandangan mengenai hubungan ketiga-esaan Allah mengatakan bahwa Bapak dan Anak hanya nama saja untuk menyebut Allah yang sama. Baik Bapak dan Anak bukan oknum pribadi yang berbeda melainkan nama-nama untuk oknum pribadi yang sama. Jadi, Allah Bapalah juga yang menjadi manusia dan menderita. Ajaran ini biasa disebut sebagai Modalisme.
     Yang termasuk pandangan ini adalah yang diajarkan oleh Sabellius (260). Ia mengatakan bahwa Allah tidak beroknum pribadi yang berbeda, akan tetapi sebagai pencipta dan pemberi hukum Allah disebut Bapa. Diantara inkarnasi dan assensi Ia disrbut Anak dan diantara assensi dan parousia Ia disebut Roh Kudus. Ketiganya hanya merupakan "modalitas" atau cara-cara pernyataan Allah saja.
     Bagi Sabelius, Bapa, Anak dan Roh Kudus digambarkan sebagai "topeng" yang dapat diganti-ganti berurutan. Ajaranini disebut sebagai Sabellianisme

SUBORDINASIANISME

     Bila Modalisme menekankan keesaan Allah dan ketigaannya hanya sekedar pernyataannya yang berganti-ganti, maka Subordinasianisme menekankan ketiga oknum pribadi Allah, namun lebih dari itu disebutkan bahwa Allah Bapa itulah yang tertinggi, Anak Allah lebih rendah dari Allah Bapa dan Roh Kudus lebih rendah lagi.
     Pandangan subordinasianisme kemudian dikenal dalam bentuk Arianisme pada abad ke-4 dan kemudian Unitarianisme pada abad ke-16
     Unitarianisme menekankan bahwa hanya ada satu Allah yaitu Bapa, Anak Allah adalah mahluk ciptaan yang lebih rendah dari Bapa dan Roh Kudus hanya kekuatan Allah saja.
     Pada abad ke-19, du aliran Unitarian yang berkembang adalah Christadelphian dan Saksi-saksi Jehovah.

HOMO-USIUS

     Berbeda dengan Modalisme yang menyangkali ketigaan Allah, dan Subordinasianisme yang terlalu menekankan ketigaan Allah dan membaginya dalam tingkatan-tingkatan, umumnya mayoritas pimpinan gereja menganut pandangan Trinitas yang homo-usius yang artinya sehakekat.
     Jadi, Allah itu esa namun menyatakan diri dalam tiga oknum pribadi yang sehakekat yaitu Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus.
     Dalam Alkitab sering kita jumpai ayat-ayat yang menyebutkan bahwa Allah itu Esa, baik di Perjanjian Lama maupun di Perjanjian Baru. Namun jelas pula digambarkan adanya tiga oknum pribadi yang berbeda yang bekerja pada saat yang sama, tetapi ketiganya menyatakan diri sebagai Allah juga
     Bahkan, dalam Perjanjian Baru, Yesus sering disamakan dengan YHWH / Yahweh (Perjanjian Lama) keduanya adalah "Alfa" (Yang Awal) dan Roh Kudus atau Roh Allah juga bekerja pada saat penciptaan
     Jadi, Alkitab dengan jelas menekankan
a. Ke"esa"an Allah
b. Bahwa ada tiga oknum pribadi yang dibedakan namun
c. Ketiganya tidak dibedakan tingkat-tingkatnya
     Ke"tiga"an oknum itu jelas dapat dilihat melalui adanya tiga sebutan yang berbeda yaitu Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus
     Dalam rumusan pembaptisan kita melihat perbedaan itu, dimana dikatakan:
     "Baptiskanlah mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus" (Matius 28:19)
     Demikian juga dalam rumus berkat Rasul Paulus disebutkan:
     "Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus dan kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus menyertai jamu sekalian" (2 Korintus 13:13).
     Dari gambaran-gambaran di atas jelas kita dapat mengetahui bahwa Modalisme dan Subordinasianisme tidaklah dapat dipegang mengingat bahwa dalam Alkitab dengan jelas ke"tiga"an Allah itu dinyatakan dengan jelas.
     Subordinasianisme mengakui adanya ke"tiga"an oknum, namun membedakan tingkatan ketiganya, padahal Alkitab juga banyak menunjukkan bahwa ke"tiga"annya satu dan sering dipertukaran sebutannya jadi setingkat.

TIGA JABATAN

     Selain dibedakan dalam oknum pribadi Allah, Alkitab dengan jelas menyebutkan antara pekerjaan ke-tiga oknum pribadi itu atau biasa disebutkan sebagai berbeda dalam jabatan. Namun perlu dicatat pula bahwa adanya ketiga jabatan itu tidak mengurangi kesatuan dalam pekerjaan Allah
     Dari data-data Alkitab kita dapat menyimpulkan bahwa jabatan-jabatan masing-masing oknum pribadi itu termasuk misalnya:
a. Menciptakan adalah pekerjaan Allah Bapa (Wahyu 4:1; 1 Korintus 8:6), tetapi Anakpun aktif di dalamnya (Yohanes 1:1-3; Kolose 1:15-17) demikian juga Roh Kudus (Mazmur 33:6; 104:30).

b. Inkarnasi adalah perbuatan Anak Allah (Yohanes 1:14; Ibrani 10:5) tetapi juga Allah Bapa aktif di dalamnya (Galatia 4:4; Yohanes 3:16), dan juga Roh Kudus (Lukas 1:25), Anak Maria akan disebut Allah yang Mahatinggi dan bahwa Roh Kudus akan turun atas Mariadan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi-Nya (Lukas 1:32,33)

c. Pembaptisan Yesus melibatkan Roh Kudus yang turun ke atas Yesus dan Tuhan Allah berfirman bahwa Yesus adalah "Anak yang Kukasihi" (Matius 3:16-17; Markus 1:10,11; Lukas 3:22)

d. Penyelamatan adalah dari Anak (Yohanes 8:36) tetapi juga dari Bapa (Yohanes 3:16) dan juga Roh Kudus (Yohanes 6:63)

e. Penyucian adalah dariRoh Kudus (Roma 14:17) tapi juga dari Bapa (Galatia 4:6) dan Anak (Yohanes 14:26)

     Dari ayat-ayat itu kita dapat melihat bahwa memang Alkitab berbicara mengenai Trinitas dalam pengertian bahwa Allah yang Esa itu menyatakan diri dalam tiga oknum pribadi yang berbeda namun dalam kesatuan dan sehakekat .
   Suatu rahasia yang sulit dimengerti namun bila kita mengikuti pernyataan Allah sendiri dalam Alkitab dengan iman kita tentu dapat menerimanya.
     Akhirnya dapatlah disebutkan pula perumusan populer mengenai hubungan manusia dengan Allah yang tritunggal itu bahwa:
1. Allah Bapa adalah oknum pribadi Allah di atas kita
2. Allah Anak adalah oknum pribadi Allah bersama kita
3. Roh Kudus adalah oknum pribadi Allah di dalam hidup kita.
     Kiranya kita tetap yakin akan rahaaia Allah yang demikian ini, sekalipun sulit digambarkan.

Dukunglah kami dalam pelayanan penginjilan. Dukungan anda sangat berarti bagi kami.

ALKITAB DAN TRINITAS

     Benarkah bahwa ada pengaruh mitologi Babel dan Mesir atas ajaran Trinitas seperti yang dikemukakan oleh Saksi-saksi Jehovah? Pandangan ini mempercayai teori evolusi agama yang beranggapan bahwa konsep politheisme Mesopotania kemudian berevolusi menjadi monotheisme Ibrani. Padahal sebenarnya Saksi-saksi Jehovah sendiri menolak adanya evolusi agama.
    Dalam ajaran evolusi agama sebenarnya tokoh El atau Yahweh juga disebut merupakan evolusi dari dewa-dewi Babel, padahal banyak ahli sejarah agama yang mempercayai proses sebaliknya yaitu bahwa pada mulanya Allah yang esa dan jamak itu (Elohim kejadian 1:1), menyatakan diri kepada manusia namun bagi bangsa-bangsa yang tidak meberima El atau Yahweh sebagai Tuhan pemberi wahyu, konsep ketritunggalan itu kabur dan merosot menjadi politheisme yang "tritheis" dalam perkembangannya yang menyebar ke seluruh penjuru dunia.
    Demikian juga bahwa ada pengaruh Platonis sudah jelas berbeda dengan kenyataan sejarah, sebab dari sejarah kita mengetahui bahwa tumbuhnya konsili-konsili gereja yang mempertahankan ajaran Trinitas adalah sebagai usaha untuk mempertahankan kemurnian wahyu Allah dalam Alkitab dari semangat Gnostik dan Plato yang sangat kuat mempengaruhi kekristenan mengingat Alkitab Kristen aslinya ditulis dalam bahasa Yunani

APA KATA ALKITAB?

     Sebenarnya untuk mengetahui kepercayaan mengenai hakekat Allah, kita harus menerima dulu kenyataan bahwa Alkitab adalah firman yang penulisannya diilhami Allah, maka dengan dasar kepercayaan demikian maka kita dapat menggali apa yang dikatakan oleh Alkitab sebagai penyataan Allah itu mengenai hakekat diri Allah sendiri, khususnya dalam hal ke"tritunggal"annya.
     Sebenarnya, pengertian Trinitas atau Tritunggal mengungkapkan bahwa Allah itu Esa (Echad, Ulangan 6:4; Galatia 3:20), namun dalam keesaan-Nya itu menyatakan diri dalam Tiga pribadi. Sekalipun demikian ke tiga pribadi itu sehakekat dakam kesatuan pemeliharaan Allah.
     Dalam Kejadian 1:26; 3:22; 11:7, kita melihat Tuhan menyebut diri-Nya dalam bentuk jamak (Kita). Kejadian 1:1 menunjuk Allah Bapa dengan Roh terlibat dalam penciptaan sedangkan Yohanes 1:1 menunjukkan Allah Bapa dan Logos terlibat pada peristiwa yang sama. Jadi baik Roh maupun Yesus sudah ada sejak awal sama halnya dengan Bapa dan ketiganya bersatu dalam penciptaan langit dan bumi.
     Kejadian 1 menunjukkan bahwa Elohim atau Allah Bapa itulah pencipta, namun kita melihat Mazmur 33:8, menyebut bahwa "oleh firman Tuhan langit telah diciptakan" sedangkan Yesus disebut sebagai firman yang menciptakan segala sesuatu (Yohanes 1:1-18), jadi kedua penyataaan itu identik menunjuk pada yang Esa.

ALPHA DAN OMEGA

     Yesus juga disamakan dengan YHWH sebagai Alpha dan Omega (Wahyu 22:13 bandingkan 1:8; 21:6) dan Awal dan Akhir (Wahyu 1:17; 2:8; bandingkan 21:6; Yesaya 44:6; 48:12). Ini menunjukkan bahwa Yesus sudah ada sejak awal sama dengan Bapa, jadi Yesus bukannya ciptaan yang pernah tidak ada sebelum penciptaan melainkan sudah ada sebelum adanya ciptaan.
     Sekalipun disebutkan bahwa tidak seorangpun melihat Allah, TUHAN menyatakan diri sebagai Malaikat TUHAN (Malah Jehovah) yaitu tiga orang yang bertemu Abraham (Kejadian 18:1-22). Ini tentulah menunjukkan oknum Yesus yang menjelma menjadi manusia, karena Ialah yang berfungsi menyatakan kehadiran Allah kepada manusia.
     Yesus juga mengatakan bahwa Ia ada sebelum Abraham ada (Yohanes 8:58). Ayat terakhir ini sebenarnya berkata bahwa sebelum Abraham lahir Yesus itu "Ada" (ego eimi yang artinya sama dengan Aku adalah. aku) dalam keluaran 3:14). Dalam kitab Hakim-Hakim kita melihat ke tiga oknum TUHAN, Malaikat Allah dan Roh Tuhan bekerja bersama atas diri Samson.
     Yesaya menyebut mengenai keesaan Allah (Yesaya 44:6; 45:5,22; 46:9), namun dalam surat yang sama kita melihat ketritunggalan itu hadir bersama pula (Yesaya 40; 48:16-17).

YESUS DIPERMULIAKAN
  
     Juga difirmakan bahwa YHWH tidak akan memberikan kemuliaan kepada yang lain (Yesaya 42:8; 48:11), tetapi dalam inkarnasinya Yesus minta Bapaagar mempermuliakan Anak (Yohanes 17:1,5; Wahyu 14:7; 15:4), ini menunjukkan bahwa keduanya sama-sama dipermuliakan
     Petrus mengaku Yesus sebagai Messias dan Anak Allah (Matius 16:16). Thomas memanggil Yesus Tuhan dan Allah (Yohanes 20:28), suatu pengakuan yang kelihatannya sudah menjadi pengakuan jemaat awal mengacu pada pengakuan pemazmur Mazmur 35:32).
     Paulus dalam salamnya menyebut dua oknum Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus sebagai kesatuan terkait (1 Korintus 1:3). Demikian juga Yohanes 14-16 menyebutkan oknum Roh Kudus sebagai Pribadi yang menyatu dalam ke"Allah"an, justru karena pribadi Roh Kudus disetarakan dengan pribadi Bapa dan Anak dalam rumusan baptisan (Matius 28:19).
     Ke"Tuhan"an Yesus sudah nyata sebab sejak kebangkitan, pengakuan bahwa "Yesus adalah Tuhan" sudah diucapkan jemaat, namun Saksi-saksi Jehovah selalu menerjemahkan "Kurios = Tuhan" yang terkait dengan "Yesus" sekedar sebagai Tuan, padahal kalau terkait Bapa selalu diterjemahkan Jehovah

YESUS ADALAH ALLAH

     Perendahan demikian juga berlaku dalam status Allah yang terkait Yesus yang diusahakan direndahkan dengan diterjemahkan menjadi "suatu allah" (a god, Yohanes 1:1), namun dalam ayat lain yang tidak dapat dicari dalihnya diberi pengertian lain.
     Sebagai contoh ayat Yesaya 9:5 jelas menunjukkam bahwa "Allah yang Perkasa, Bapa yang kekal dan Raja Damai" ditunjukkan kepada Yesus, namun Saksi-saksi Jehovah berdalih bahwa Yesus bukan Allah Yang Mahakuasa, padahal dalam Yesaya 10:21 dan Yeremia 32:18, YHWH juga disebut sebagai Allah Yang Perkasa, bahkan sekalipun "Tidak Ada Allah lain" (Yesaya 44:44; 6:45; 5:22; 46:9), dua kali disebutkan bahwa Bapa mengatakan Anak sebagai "Allah " yang diurapi "Allah" (Ibrani 1:8,9) dan bukan hanya Bapa tetapi Anak pun disembah oleh malaikat dan dimuliakan (Ibrani 1:6; bandingkan Wahyu 1:17; 4:10-11; 14:7; 15:4; dan 19:10; 22:8-9). Yesus juga disebut "Imanuel" yaitu "Allah menyertai kita" (Yesaya 7:14; Matius 1:23).

ROH KUDUS ADALAH ALLAH

     Ayat-ayat di atas cukup jelas mengenai ke"Allah"an Yesus dan bila kepribadian "Roh Kudus" juga banyak dibuktikan dalam Alkitab, bagaimana kita bisa diyakinkan bahwa "Roh Kudus" adalah Allah?
     Sekalipun tidak secara eksplisit disebutkan, kehadiran Roh Kudus selalu dikaitkan dengan Allah (Roh Allah dan Roh TUHAN). Roh Kudus juga terlibat dalam penciptaan sejak awalnya (Kejadian 1:1-2).
     Juga disebut agar "Jangan Mendukakan Roh Kudus" dan "yang menghujat tidak akan diampuni" (Matius 12:31). Menghujat Allah adalah sifat si Dajal (Wahyu 13:5,6) dan neraka adalah tempat huluman mereka yang menhujat Allah dan tidak bertobat (Wahyu 16:9)
     Saksi-saksi Jehovah mempersoalkan Matius 12:32 yang diartikan bahwa Anak manusia lebih rendah dari Roh Kudus. Tentunya tidak karena "Anak Manusia" adalah Yesus dalam status inkarnasi yang memang lebih rendah (Filipi 2:5-11; Ibrani 2:9).

TRINITAS DALAM ALKITAB

     Sekalipun dalam Perjanjian Baru istilah Tritunggal tidak ada, petunjuk ke arah ke"tritunggalan sangat jelas, seperti dalam peristiwa pembaptisan Yesus (Matius 3:16-17), dimana ketiga oknum itu menyatakan diri, demikian juga perintah agung penginjilan (Matius 28:19) yang diucapkan Yesus dengan jelas menyebutkan ke tiga oknum Allah dalam kesatuannya. Ketritunggalan itu juga tercermin dalam peristiwa pengurapan "Yesus yang berinkarnasi" (Lukas 4:18-19; Yesaya 61:1,2).
      Salam Berkat Paulus mengungkapkan keesaan tiga oknum (2 Korintus 13:13). Petrus menyebut Allah Bapa sebagai perencana, Roh sebagai yang menguduskan dan Yesus sebagai penebus (1 Petrus 1:2 bandingkan Yesaya 48:16-17)
     Jadi, ketritunggalan Allah berkaitan ndengan pemeliharaan dan penebusan Allah yang menyeluruh kepada manusia.
     Yesaya 48:16-17 mengungkapkan ketiga oknum Allah bersama-sama dalam karya keselamatan (Bandingkan 1 Korintus 12:3-6), dan "jalan keselamatan" yang digenapi oleh Yesus yang dirintis jalannya oleh Yohanes Pembaptis merujuk nubuatan Yesaya tentang "jalan keselamatan Jehovah" (Lukas 3:4-6; Yesaya 40:3-5)
     Dari beberapa contoh ayat di atas kita dapat melihat bahwa pengertian Trinitas/Tritunggal sudah tersirat baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru  dan sekalipun tidak dirumuskan dalam suatu rumusan doktrin tertentu dapat dilihat bahwa disadari atau tidak jemaat pada masa Yesus dan Para Rasul sebenarnya sudah mengakui ketritunggalan Allah dan karena sudah jelas tidak perlu ada perumusan sebagai suatu doktrin.
     Marilah kita membuka diri kepada penyataan Alkitab dan berdoa dalam nama Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus.

        

Dukung kami selalu. Agar bisa terbit dengan topik-topik yang lainnya.

Sunday, 18 December 2016

SAKSI-SAKSI JEHOVAH DAN TRINITAS

     Aliran penganut Arianisme dan Unitarianisme yang kuat saat ini dan sangat agresif dalam menentang ajaran Trinitas adalah Saksi-saksi Jehovah. Dalam buku-buku dan literatur Saksi-saksi Jehovah, kita dengan mudah menjumpai sikap yang menentang Trinitas dan bahwa Yesus disebut Ciptaan yang lebih rendah dari Bapa dan bahwa Roh Kudus adalah sekedar tenaga aktif atau kekuatan dari Allah. Bahkan dari itu pengajaran Trinitas dianggap sebagai ciptaan setan.
     Kelihatannya pendiri Saksi-saksi Jehovah mempunyai pengalaman traumatis yang pahit dengan gereja yang disebutnya susunan Kristen sehingga pada masa modern ini masih mengungkapkan rasa kebencian srbagai luapan emosi, yang menghasilkan ucapan yang sarkatis seperti gereja disebut "Babel Besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi" (Saksi-saksi Jehovah Pemberita Kerajaan Allah, halaman 51-52), karena itu setiap Saksi-saksi Jehovah diharuskan melepaskan diri dari keanggotaan gereja Kristen yang diikutinya sebelumnya.
    
TRINITAS ADALAH TIGA DEWA

     Bagi Saksi-saksi Jehovah umat susunan Kristen dianggap sebagai "memuja Allah yang kusut yang rupanya ganjil serta mempunyai tiga kepala ... sesungguhnya seorangpun belum belum pernah melihat seorang makhluk manusia berkepala tiga" (Karena Allah itu Benar Adanya, halaman 106-107), disebut Saksi-saksi Jehovah merujuk manusia sebagai gambar Allah.
     Trinitas bagi Saksi-saksi Jehovah bahkan diasosiasikan dengan tritheis Horus-Osiris-Isis atau Rameses ll-Amon-Ra-Nut (keduanya dari Mesir), Istar-Sin-Samas (Babel), Trimurti (India) dan gambaran artis tentang Allah berkepala tiga (Haruskah Anda Percaya Kepada Tritunggal?, halaman 2,10).
     Tidak dapat disangkal, bahwa selain pengaruh Gnostik, Arianisme dan Unitarianisme, Charles Taze Russel, pendiri Saksi-saksi Jehovah, tanpa sadar dipengaruhi konsep Buddhisme ketika belajar agama-agama Timur dalam masa kehausanya (Saksi-saksi Jehovah, Pemberta Kerajaan Allah, halaman. 122)
     Konsepnya mengenai kematian roh dan roh sebagai kekuatan ilahi dan ditolaknya.siksaan kekal adalah khas ajaran agama timur Zen Buddhisme.
     Kita perlu kritis dalam membaca literatur Saksi-saksi Jehovah sekalipun kelihatannya bersifat ilmiah karena mengutip banyak sumber. Dalam buku promosi Saksi-saksi Jehovah berjudul "Haruskah Anda Percaya Kepada Tritunggal?", dikemukakan bahwa ajaran Tritunggal adalah ajaran kafir yang dipengaruhi Mesir dan Plato (halaman 3-12) dan Saksi-saksi Jehovah mengutip pernyataan tokoh-tokoh gereja yang Anti-Trinitarian (halaman 7) seperti Justin Martir, Irenius, Clement dari Alexandria, Tertulianus, Hypolitus dan Origen. Ini justru menunjukkan kontradiktif yang rancu.

TRINITAS DAN KEYUNANIAN

     Dari sejarah kita mengetahui bahwa perumusan Trinitas dikemukakan baik oleh uskup di Mesir (Alexsander dan Athanasius) juga oleh uskup Eropha (Irenius dan umumnya bapak-bapak gereja Roma) untuk menghadapi Arius. Berbeda dengan mitologi Babel dan Mesir yang men" tiga"kan Tuhan, tokoh-tokoh ini justru menekankan ke"Tunggal"an Allah.
     Justru Ariuslah (penatua Alexandria) yang menekankan ke"tiga"an itu dimana yang kedua dianggap lebih rendah dari yang pertama. Kutipan yang seakan-akan diucapkan Irenius diragukan, karena bersama-sama Alexander dan Athanasius. Irenius sebenarnya menekankan "keesaan Logos adalah Allah baik dalam penciptaan maupun penebusan manusia".
     Yang menarik, faktanya contoh tokoh lainnya yang disebutkan itu justru mereka mengawinkan filsafat Pluto (Logos lebih rendah dari Allah) dengan Alkitab, terutama Justin Martir, Clement dari Alexandria dan muridnya Origen dan mereka ditentang oleh tokoh-tokoh Gereja yang ingin membebaskan Alkitab dari pengaruh Yunani.
     Pada Konsili Nicea dan Konstantinople selain Arius, ide tokoh-tokoh contoh itu ditentang oleh mayoritas, bahkan pada tahun 362 setengah pengikut Origen tidak setuju dengan gurunya mengenai perendahan Logos dan pemisahan Logos dari Allah, dan kemudian bergabung dengan Athanasius. Pada tahun 399 ajaran Origen ditolak gereja.
     Contoh di atas menunjukkan argumentasi yang bersifat kontradiktif. Di satu segi penganut Trinitas dituduh dipengaruhi Plato padahal di segi lain penganut Platolah yang dijadikan contoh untuk menentang penganut Trinitas (yang notabene menentang Plato).
     Contoh manipulasi fakta lainnya dalam buku Saksi-saksi Jehovah itu adalah ucapan mengenai hadirin Konsili Nicea yang disebut " Yang Hadir kira-kira 300, sebagian kecil dari jumlah keseluruhan " (halaman 8), ini memberi kesan penganut Trinitas adalah minoritas. Padahal, fakta sejarah menyebutkan jumlah itu adalah mayoritas uskup yang ada pada saat itu dan mayoritas dari jumlah itu menolak gagasan Arius.
     Kalau 300 dianggap sebagian kecil berarti saat itu mestinya ada ribuan uskup di sekitar laut Tengah! Fantastis bukan? Buku itu dan Literatur Saksi-saksi Jehovah lainnya sama sekali tidak menyebut adanya tokoh "Arius" yang menyebabkan diadakannya Konsili itu dan yang justru mereka anut ajarannya.

YOHANES 1:1

     Rekayasa data buku itu juga ditunjukkan dalam argumentasi mengenai ayat Yohanes 1:1 (Firman itu adalah Allah) yang diterjemahkan oleh Saksi-saksi Jehovah menjadi "Firman itu adalah suatu allah.
     Untuk mendukungnya dikutip beberapa kutipan terjemahan Alkitab yang senada (lihat " Haruskah Anda Percaya Kepada Tritunggal?, halaman 27 dan "Kitab-kitab Yunani Kristen terjemahan Dunia Baru, halaman 414), padahal bila kita teliti kita mengetahui bahwa contoh-contoh itu umumnya ditulis oleh para pengikut Unitarian, Christadelphian dan Saksi-saksi Jehovah sendiri, termasuk The Emphatic Diaglott dan New World Translation of the Holy Scripture yang notabene turunan dari Diaglott.
     Alkitab versi bahasa Inggris yang digunakan mayoritas umat Kristen seperti KJV, AV, RSV, NIV maupun Douay (RK), semua menerjemahkan " The Word Was God" (bukan a god) demikian juga terjemahan baru dalam bahasa Indonesia "Firman itu adalah Allah" (LAI). Namun kitab-kitab yang dominan tersebut tidak diacu untuk menujukkan kebenaran terjemahan Saksi-saksi Jehovah.
     Dari rekayasa data buku itu kita dapat melihat bahwa penerjemahan Alkitab secara linear (Diaglott, yang artinya dua bahasa) juga dilakukan dengan rekayasa. Yang mencolok adalah memasukkan ajaran Arianisme mengenai Yesus dalam penerjemahan Alkitab tersebut sesuatu yang dalam bahasa Yunani disebut dengan "eisegese" (memasukkan kedalam) dan bukan "exegese" (menggali keluar).
     Selain contoh ayat Yohanes 1:1, dalam 18 ayat pertama Injil Yohanes pasal 1 ada 6 kata "Theos" yang tidak didahului oleh kata sandang "ho" {dhi. Yohanes 1:1 = ton} satu {ayat 1} ditujukan kepada Yesus dan lima lainnya (ayat 6,12,13) dan dua kali dalam 18) ditunjukan kepada Allah. Bila konsekwensi maka 5 kali itu menunjukkan bahwa Allah Jehovah ada "a god" juga).
     Ayat Kolose 1:16-18 dalam terjemahan New World ditambahkan kata "other" atau "yang lain" sehingga menimbulkan kesan bahwa Yesus ciptaan yang kemudian menciptakan ciptaan "yang lain" padahal kata "yang lain" itu tidak ada dalam naskah aslinya.

KURIOS ADALAH TUAN
     Contoh rekayasa lainnya adalah penerjemahan kata "Kurios".
     Dalam Septuaginta (terjemahan Perjanjian Lama ke dalam bahasa Yunani), kata itu diterjemahkan dengan kata Ibrani " YHWH" dan Adonai", YHWH nana diri Tuhan, Adonai dalam Perjanjian Lama digunakan sebagai "nama diri" dan "sebutan Tuhan" tetapi secara terbatas juga berarti "tuan"
     Perjanjian Baru juga mrenggunakan kata "Kurios", namun dalam terjemahan Saksi-saksi Jehovah terlihat rekayasa yang mencolok.
     Bila kata " kurios" dalam konteksnya berkaitan dengan Allah maka selalu diterjemahkan Jehovah (padahal mungkin juga Adonai), namun bila dikaitkan dengan Yesus umunnya diterjemahkan "Tuan Yesus" (padahal mungkin YHWH atau Adonai yang berarti Tuhan).
     Contohnya ucapan Thomas yang mengatakan "Ya Tuhanku dan Allahku" (Yohanes 20:28) diterjemahkan menjadi "Tuanku dan Allahku" (New World), padahal ucapan ini adalah pengakuan jemaat pertama yang sesuai dengan ucapan pemazmur "ya Allahku (elohe) dan Tuhanku (Adonai)" (Mazmur 35:23), yang dalam Mazmur itu ditunjukkan kepada YHWH (Mazmur 35:22,24)
     Biasanya, Yesus selagi direndahkan menjadi manusia (Filipi 2:5-11; bandingkan Ibrani 2:9) yang bersifat sementara, dianggap bersifat tetap (permanen) dan ayat-ayat yang menunjukkan Yesus sebagai "manusia" itulah yang dipakai sebagai argumentasi untuk menunjukkan bahwa Yesus lebih rendah dari Allah (misalnya seruan Yesus disalib Matius 27:46).
     Contoh pemotongan ayat yang dilepaskan dari konteks adalah penafsiran bahwa Yesus "lebih rendah dari malaikat-malaikat" (Ibrani 2:9) dengan komentar:
     "Bagaimana mungkin suatu bagian keilahian yang
     maha-kuasa Bapa, Anak atau Roh Kudus dapat
     lebih rendah daripada malaikat-malaikat?" (harus-
     kah anda Percaya Kepada Tritunggal?, halaman
     15).
     Padahal ayat lengkapnya berbunyi:
     "tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat" (Ibrani 2:9)
     dan ayat sebelumnya berbunyi:
     "Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, ia berkata " semua nalaikat Allah harus menyembah Dia" (Ibrani 1:6).
     Bahkan disebutkan pula oleh YHWH bahwa Yesus adalah Allah sampai dua kali
     Tetapi tentang Anak, Ia berkata: "Takhta-Mu, ya Allah tetap untuk seterusnya dan selamanyadan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat Kebenaran". " Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikkan, sebab itu Allah, Allah-Mu telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaam, melebihi teman-teman sekutu-Mu (Ibrani 1:8-9).
     Bila memang Alkitab tidak menyebut Yesus sebagai Tuhan dan Allah penerjemahan sesuai kaidah bahasa yang digunakan umat Kristen (yang diterjemahkan para ahli Theology dan bahasa asli), tentu akan mengungkapkan hal itu dan kita tinggal menunjukkan ayat-ayat yang mana.
     Justru karena Saksi-saksi Jehovah memasukkan doktrinya ke dalam penerjemahan, maka dalam Alkitab Saksi-saksi Jehovah (New World, yang diterjemahkan bukan oleh ahli Theology dan ahli bahasa asli dan kemudian terjemahan.Inggris New World itu diterjemahkan ke bahasa-bahasa lainnya) direkayasa sehingga kedua jabatan Kristus itu tidak diberikan kepadanya melainkan dijadikan sekedar "tuan" dan "suatu allah"
     Terlihat dengan jelas di sini bahwa terjemahan Saksi-saksi Jehovah bukanlah terjemahan sesuai kaidah bahasa aoa adanya tetapi merupakan usaha rekayasa untuk memasukkan ajaran Saksi-saksi Jehovah yang "Anti-Trinitarian" ke dalam Kitab Suci mereka (New World)

LALU?

     Dari beberapa argumentasi yang dikemukakan oleh Saksi-saksi Jehovah, keyakinan kita justru makin diteguhkan dengan kenyataan bahwa memang sebenarnya Alkitab memberitakan tentang ke"tiga"an Allah yang "Esa" itu yang untuk memudahkannya diberi istilah "Trinitas" atau "Tritunggal", sebab bila data-data Alkitab tidak jelas mengenai hal itu, tentulah Saksi-saksi Jehovah tidak perlu berusaha sekuat tenaga untuk melakukan beberapa hal berikut:
1. Menganggap ajaran Tritunggal berasal dari ajaran kafir (Yunani, Mesir dan Babel)
2. Menurunkan Yesus dari ke" Allah"an-Nya
3. Merendahkan Yesus yang "Tuhan" sekedar "tuan".

Dukunglah kami dalam.pelayan pemberitaan kebenaran ini supaya banyak di selamatkan

LAHIRNYA DOGMA TRINITAS

     Masalah Trinitas sekalipun sebenarnya tidak dipermasalahkan oleh Jemaat awal pada masa Yesus dan Para Rasul hidup, namun sejak abad ke-4, Arius mendadak mempersoalkannya sehingga bapak-bapak gereja kemudian merumuskannya srbagai dogma atau doktrin tertentu melalui konsili Nicea dan Konstantinople. Jadi, keyakinan Trinitas bukanlah hasil gereja namun ajaran Alkitab yang kemudian dirumuskan oleh gereja sebagai usaha untuk mempertegas ajaran Trinitas ketika Arius pada awal abad ke-4 mempersoalkan ajaran Trinitas.
     Ajaran Trinitas atau Tritunggal yang dipercayai umat Kristen sering menjadi batu sandungan orang, bukan saja dari kalangan luar seperti agama Islam namun juga dari kalangan Kristen sendiri.
     Sejak kehadiran Yesus, agama Yahudi menolak dengan tegas KeTuhanan maupun keAllahan Yesus. Arius pada abad ke-4 menolak menyetarakan Yesus.dengan Allah dan pada akhir.abad ke-19 ajaran Arianisme muncul kembali dalam aliran Saksi-saksi Jehovah yang bukan hanya sangat Anti-Trinitarian namun juga menganggapnya sebagai ajaran yang dipengaruhi dewa-dewa Babel dan Mesir. Plato, bahkan disebut sebagai berasal dari setan dan disebut bahwa ajaran ini dikembangkan oleh susunan kristen pada abad ke -4. Benarkah ajaran Trinitas itu baru muncul pada abad ke-4?

JEMAAT AWAL

     Kelihatannya soal ini cukup simpang siur karena orang lebih menilainya dengan prasangka.
     Bila kita menyimak ajaran gereja sejak awalnya, ajaran mengenai Tuhan yang esa (echad Kitab Ulangan 6:4) yang menyatakan diri dalam Bapa, Anak dan Roh Kudus sebenarnya sidah ada sejak Perjanjian Lama sekalipun tidak diungkapkan sebagai suatu rumusan dogma / doktrin tertentu, lagipula istilah Trinitas tidak ada dalam Alkitab baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.
     Kalau begitu mengapa soal ini kemudian berkembang dan memuncak di abad ke-4 sebagai suatu doktrin yang disebut Trinitas?
     Bila kita mempelajari Alkitab Perjanjian Lama dengan hati terbuka memang disitu keesaan Allah jelas ditekankan, namun di banyak bagian dapat dilihat adanya ungkapan penyataan lainnya selain Allah Bapa, misalnya Malak Allah, firman dan Roh Allah.
     Dalam Perjanjian Baru pernyataan mengenai keesaan Allah juga masih terus didengungkan, namun sejalan dengan itu soal penyataan Allah dalam firman (Logos) maupun Roh Kudus (Parakletos) makin jelas terungkap. Jadi, sekalipun dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru tidak dirumuskan dalam bentuk doktrin Trinitas, keyakinan mengenai Tuhan yang esa yang menyatakan diri itu menjadi bagian pengakuan iman umat percaya sejak awalnya.
     Praktis jemaat pertama menerima ketritunggalan itu tanpa mempersoalkan dan mereka dalam upacara pembaptisan anggota jemaat yang baru selalu mengulang perintah Tuhan Yesus yang menyuruh mereka membaptis dalam nama "Bapa, Anak dan Roh Kudus" (Injil Matius 28:9), ini mrncakup pengakuan seperti diucapkan oleh Thomas yaitu: "Tuhanku dan Allahku" (Injil Yohanes 20:28) mewakili pengakuan jemaat awal akan ke"Tuhan"an dan ke"Allah"an Yesus.

GNOSTIK

     Sekitar abad pertama, pengaruh luar mulai mempersoalkan keyakinan soal hakekat Allah yang diterima tanpa reserve oleh jemaat awal itu. Pada waktu itu ada pengaruh kuat kepercayaan mistik gnostik yang berkembang disekitar Laut Tengah.
     Gnostik mengajarkan bahwa ada dua asal yang menghasilkan segala sesuatu yaitu Allah yang menciptakan roh dan Demi Urgos yang menciptakan materi. Disini kekuatan Allah dibatasi kekuasaan demi-urgos itu dan Allah tidak pernah menyatakan diri.
     Allah Anak yang kemudian menjadi manusia dalam gnostik dianggap termasuk dalam dunia roh, yang diciptakan oleh Allah. Kepercayaan ini ada juga pengaruhnya di kalangan Kristen dan kelihatannya merangsang timbulnya Arianisme pada abad Ke-4.

ARIANISME

     Sebenarnya sejak abad ke-2 sudah ada usaha untuk merumuskan hakekat Allah, misalnya Theofilys dari Antiokhia (ca. 180) yang menyebut istilah "triad" dan kemudian Tertulianus menyebut soal "Trinitas" namun belum dalam oerumusan doktrin yang jelas dan lengkap.
     Timbulnya usaha untuk merumuskan soal ketritunggalan itu dalam perumusan Trinitas sebenarnya dipicu oleh adanya gagasan berbeda yang dilontarkan oleh Arius (ca 320)., seorang penatua gereja di Alexandria Afrika Utara.
     Arius mengemukakan bahwa Anak Allah adalah ciptaan dan sebagai firman (logos) ia bukanlah Allah dan juga bukan manusia biasa. Firman adalah ciptaan yang berada di antara Allah dan manusia, ia lebih rendah dari Bapa, namun diangkat sebagai "anak angkat" dengan gelar "Anak Allah". Firman itu diciptakan pertama dan paling besar dari semua ciptaan, kemudian firman itu menciptakan yang lainnya. Menurut Arius ada saatnya firman itu tidak ada, kemudian diciptakan oleh Allah dan disebut " Allah " juga.

KONSILI NICE

     Pada umumnya mayoritas bapak gereja menolak ajaran Arius yang dianggap tidak sesuai dengan Alkitab. Alexander seorang uskup di Alexandria menolak pemikiran Arius dan karena menjadi perdebatan di kalangan beberapa pemimpin jemaat, raja Konstantin mengadakan konsili Nicea pada tahun 325 untuk membahas kontroversi ajaran Arius ini.
     Mayoritas yang hadir dari 300 peserta dalam konsili itu menolak ajaran Arius dan menganggapnya tidak sesuai dengan firman Tuhan dan meneguhkan kepercayaan semula mengenai ke"Allah"an Yesus yang setara dan sehakekat dengan Allah Bapa
     Tanpa adanya doktrin Trinitas pun mayoritas jemaat pada abad-abad awal sebenarnya menyakini adanya kejamakan dalam keesaan Allah. Namun, karena Konstantin ingin netral, hasil konsili tidak ditindak lanjuti olehnya, apalagi setelah melihat kenyataan bahwa anaknya bersimpati kepada Arius. Lagipula, kala itu Eusebius, seorang uskup Konstantinopel adalah kawan dekat Arius dan yang berpegang theology Origen, dalam usahanya mencari pengaruh kekuasaan di Roma, uskup itu menfitnah Athanasius sehingga Athanaaius beberapa kali harus masuk keluar penjara.
     Namun iman Athanasius tetap teguh dan ia terus berjuang memperjuangkan kebenaran.

KONSILI KONSTANTINOPLE

     Dengan kematian uskup Alexander (328), ia kemudian digantikan oleh Athanasius yang tetap teguh mempertahankan imannya dan sekali lagi dalam Konsili Konstantinople (381), ajaran ke"Allah"an Yesus kembali diteguhkan dan ketritunggalan Allah dirumuskan sebagai ajaran Trinitas, akibatnya Arianisme mengalami kemunduran hingga menghilang pada tahun 650.
     Dari sejarah ini kita mengetahui bahwa doktrin "tritunggal" bukanlah kepercayaan yang berkembang pada abad ke-4 yang dihasilkan oleh gereja Kristen tetapi dalam menghadapi timbulnya bidat Arius maka gereja perlu memberikan perumusan yang sudah ada sejak awal kekristenan itu.

UNITARIAN DAN CHRISTADELPHIAN

     Sekalipun Arianisme sudah usai, secara sporadis ada juga kelompok-kelompok kecil yang mempercayai faham tentang Allah semacam Arianisme, mereka biasanya disebut sebagai Unitarian (Uni = tunggal).
     Salah satu kelompok Unitarian dibentuk oleh John Thomas yang lahir di London pada tahun 1805 dan kemudian berimigrasi ke Amerika pada tahun 1832/dan bergabung dengan kelompok Cambelit. Karena bentrok ia mendirikan sendiri aliran yang dinamakan Christadelphian pada tahun 1838.
     Christadelphian menganut Arianisme, yang tidak mengakui trinitas sebab yang ada hanya Allah saja. Yesus dipercayai bukan sebagai Anak Allah namun sebagai manifestasi roh Allah dalam diri manusia. Kristus baru adalah setelah Yesus lahir, dan Yesus bukan Tuhan
     Roh Kudus hanya alat kuasa yang keluar dari Allah. Kematian Yesus hanya merupakan ekspresi kasih Allah yang perlu dalam penebusan dosa, penebusan Yesus untuk menebus dosa manusia tidak diterima.
     Benyamin Wilson, seorang tokoh Christadelphian, menerjemahkan Alkitab dari bahasa asli secara kata demi kata dan kemudian deretan kata itu ditafsirkan menjadi kalimat. Terjamahan ini disrbut The Emphatic Diaglott (1864, Diaglott artinya "dua bahasa).

SAKSI-SAKSI JEHOVAH

     Pada tahun 1872 Charles Taze Russel mendirikan kelompok penyelidikan Alkitab yang pada prinsipnya menolak ajaran-ajaran Presbyterian yang diikutinya semula, terutama ajaran soal ketritunggalan Allah. Ia kemudian mengacu pada ajaran Christadelphian dan menggunakan terjemahan The Emphatic Diaglott sebagai Alkitab dan kemudian dijadikan dasar untuk terjemahan mereka "The New World Translation of the Holy Scripture" (NW, 1950 - 1961)
     Kelompok ini menamakan diri "siswa-sisea Alkitab" dan kemudian Saksi-saksi Jehovah sejak tahun 1931. Saksi-saksi Jehovah merupakan kebangunan kembali semangat Anti-Trinitarian faham Gnostik dan Arianisme.

PENGANTAR DOKTRIN TRINITAS

     Trinitas atau Tritunggal adalah ajaran Kristen yang sebenarnya bagi umat Kristen tidak menjadi masalah untuk dipercaya namun bagi agama lain dan aliran Kristen tertentu, pengajaran Trinitas atau Tritunggal bisa menjadi batu sandungan.
     Trinitas adalah ajaran Kristen yang paling kontroversial, karena ajaran ini bukan saja sukar untuk dimengerti namun banyak menimbulkan ke salah pahaman dengan timbulnya anggapan miring bahwa Allah orang Kristen itu tiga, jadi tidak bisa dapat dikatakan sebagai termasuk monotheisme namun lebih tepat termasuk politheisme atau percaya akan banyak ilah (allah).
     Sebaliknya karena Alkitab secara jelas membicarakan mengenai masalah ini tentu ajaran Trinitas itu tidak akan hilang hanya karena adanya mereka yang tidak mempercayainya.

AGAMA YAHUDI

     Sejak awal agama Yahudi sangat menekankan monotheisme, bahkan simbol monotheisme adalah."Monotheisme Abraham". Orang Yahudi sangat menekankan keesaan Allah yang disebut dengan istilah "echad"  (Ulangan 6:4), karena itu ketika Yesus mengaku sebagai Allah pula maka agama Yahudi (yang berlandaskan ajaran Kitab Perjanjian Lama) menolak ke" Tuhan"an Yesus (otomatis menolak Kitab Perjanjian Baru).
     Paham Anti Trinitarian Yahudi belakangan ini kembali muncul di kalangan Kristen tertentu yang setelah kembali dari kunjungan ke israel ada yang terpengaruh ajaran Yudaisme dan kembali menolak ajaran Trinitas bahkan ada yang ingin menggugat amanat agung penginjilan dengan rumusan Allah Tritunggal (Injil Matius 28:19-20)
     Aliran bidat tertentu yang tumbuh di kalangan Kristen demikian bahkan ingin kembali kepada sumber Yahudi dan mengganti nama-nama mereka dengan nama dalam bahasa Ibrani bahkan nama-nama dalam Alkitab diganti dengan nama-nama Ibrani juga (Kitab Suci Taurat dan Injil).

AGAMA ISLAM

     Dari sejak awal berdirinya agama islam sangat menekankan soal "Tauhid" yaitu soal keesaan Allah, karena itu ajaran Trinitas dari kristen dianggap sebagai penyesatan dan disebut sebagai menyekutukan Allah, karena itu umat Islam sulit menerima keyakinan Kristen yang dianggap sebagai ber"allah"tiga dan menjadi halangan dalam usaha kerukunan agama, justru karena masalah ke"tritunggal"an  Allah ini.

ARIANISME

     Di kalangan Kristen pada abad ke-4 timbullah ajaran Arianisme yang di mulai oleh seorang penatua di gereja Alexandria (Afrika Utara) yang bernama Arius.  Arius menolak keTuhanan Yesus dan menyebut bahwa Yesus lebih rendah dari Allah dan adalah mahluk ciptaan.
     Ajaran Arianisme sekalipun pada abad ke-4 sempat menimbulkan masalah dan mendorong gereja melakukan dua konsili Nicea (tahun 325) dan Konstantinople (tahun 381) yang menolak ajaran Arius dan memperteguh ajaran tradisional gereja mengenai Trinitas, kemudian menjadi redup, namun riak-riaknya masih terdengar di sana-sini dalam bentuk ajaran Unitarian
     Arianisme dan Unitarianisme modern muncul kembali di akhir abad ke-19 dalam bentuk ajaran Christadelphian dan kemudian ajaran ini terutama melalui Alkitab mereka "The Emphatic Diaglott" juga melahirkan saksi-saksi Jehovah.
    
SAKSI SAKSI JEHOVAH

     Saksi-saksi Jehovah di mulai oleh Charles Tae Russel yang terpengaruh ajaran Unitarian , Christadelphian dan meneruskan semangat Arianisme.
     Prinsipnya Saksi-saksi Jehovah hanya mempercayai Allah "Jehovah" yang esa dan menganggap bahwa Yesus bukan Tuhan dan Allah yang setara dengan Jehovah melainkan ciptaan pertama yang kemudian dijadikan anak dan mitra penciptaan oleh Jehovah. Roh Kudus juga dianggap sekedar daya kekuatan yang keluar dari Allah.
     Sejak 1 Juni 2001 Saksi-saksi Jehovah beroperasi kembali secara bebas setelah larangannya dicabut oleh Jaksa Agung maka aliran yang sangat Anti-Trinitarian ini kembali beroperasi dan menyerang sendi-sendi pengajaran Kristen khususnya ajaran Tritunggal secara gencar baik melalui literatur maupun pemberitaan mereka.
     Sehubungan dengan inilah maka kami kali ini mencoba mengetengahkan ajaran Trinitas untuk melengkapi pembaca, pertama karena banyak orang masih mempercayai ajaran Trinitas namun kurang dibekali pengertiannya dan kedua untuk memberikan pertanggungan jawab bila ditanya oleh orang lain mengenai ajaran Trinitas.

Friday, 16 December 2016

APAKAH AL-QURAN ITU WAHYU ALLAH

     Untuk menjawan pertanyaan ini, biarlah Alquran itu sendiri yang menjawabnya. Alquran telah memberikan sendiri identitasnya sendiri sebagai berikut:
     "A fa laa yatadabbaruunal qur-aana ,walau kaana nun'indi ghairillaahi la wajadnu fiihikh tilaafan katsiiraa"
     "Maka apakah mereka tidak memperhatikan Alquran, kalau sekiranya itu bukan dari sisi Allah tentulah mereka dapati banyak pertentangan di dalamnya" (4 An Nisaa 82)

     Dengan kata lain kalau terdapat banyak pertentangan di dalam Alquran maka Alquran itu bukan wahyu Allah. Ternyata memang banyak terdapat pertentangan di dalam Alquran itu. Maka sesuai dengan pengakuan Alquran sendiri maka Alquran itu bukan wahyu Allah

     Berikut ini beberapa dari sekian banyak pertentangan di dalam Alquran

1. Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu sangat keji dan sejahat-jahat jalan terkutuk (17 Al Israa 32).
Ini bertentangan dengan
a. Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak-budak yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tidak bercela " (23 Al Mukminuun 5,6)
b. Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya kecuali terhadap istri-istri mereka dan budak-budak yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tidak bercela" AlMa'aatij 29,30).
c. "... Kawinilah wanita-wanita yang kamu senangi, dua, tiga atau empat kemudian jika kamu tidak dapat berlaku adil maka kawinilah seorang saja atau budak-budak yang mereka miliki" (4 An Nisaa 3)
d. "Kamu boleh menggauli siapa saja yang kamu kehendaki, juga boleh menggauli kembali perempuan yang telah kamu cerai maka tidak ada dosa bagimu ..." (33 Al Ahzab 51).

2. Perempuan-perempuan yang berzinah dan laki-laki yang berzinah derahlah masing-masing seratus kali (24 An Nuur 2)
     Jadi 17 Al Israa 32 bertentangan dengan a, b, c dan d

3. Laki-laki yang berzinah tidak nikah melainkan dengan perempuan yang berzinah atau perempuan musyrik. Dan perempuan yang berzinah tidak menikahinya melainkan laki-laki yang berzinah atau laki-laki yang musyrik. Dan demikian diharamkan atas orang-orang mukmin (24 An Nuur 3)
    Jadi 24 An Nuur 3 ini juga bertentangan dengan a, b, c dan d

4. Para malaikat dan roh-roh naik menghadap kepada-Nya dalam sehari kadarnya 50 ribu tahun (70 Al Ma'aarij 4)
    a. Dan mereka meminta kepadamu disegerakan azab dan Allah sekali-kali tidak menyalahi janji-Nya. Dan Sesungguhnya satu hari di sisi Tuhanmu adalah seperti 1000 tahun dari apa yang kamu hitung.
    b. Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian naik kembali kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya seribu tahun menurut hitungan kamu (32 As Sajdah 5)
     Jadi 70 Al Ma'aarij 4 bertentangan dengan a dan b

5. a. "... Bunuhlah dirimu ! Hal itu lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu, maka Tuhan akan menerima taubatmu ..." (2 Al Baqarah 54)
    b. " ... Janganlah kamu membunuh dirimu sendiri, Sesungguhnya Allah maha penyayang kepadamu" (An Nisaa 29)
     Jadi 2 Al Baqarah 54 bertentangan dengan An Nisaa 29.

6. " Tidak ada paksaan dalam agama (Islam) ..." (2 Al Baqarah 256)
    a. Maka hendaklah berperang di jalan Allah orang-orang yang menukar kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat ..." (4 An Nisaa 74)
    b. "Orang-orang beriman berperanglah di jalan Allah dan orang-orang kafir berperanglah thaghut (setan), maka perangilah pengiku-pengikut setan ..." (4 An Nisaa 74)
    c. Maka perangilah di jalan Allah, tidaklah engkau dibebani, melainkan kewajiban atas dirimu sendiri (4 An Nisaa 91).
    d. "... Maka tawanlah dan bunuhlah mereka dimana saja kamu dapati mereka" (4 An Nisaa 91)
     Jadi 2 Al Baqarah 256 bertentangan dengan a, b, c dan d

7. a. Yesus tidak dibunuh tetap diangkat ..."
    (Qs 4:157-158)
    b. Yesus lahir, mati dan bangkit hidup kembali ..."
    (Qs 19:33)
     Jadi Qs 4:157-158 bertentangan dengan Qs 19:33

8. a. Orang kristen kafir, karena kafir berkata: Allah mempunyai anak ... " (2 Al Baqarah 116)
    b. "Orang Kristen di atas orang kafir sampai akhir zaman ..." (3 Al Imraan 55)
     Jadi 2 Al Baqarah 116 bertentangan dengan 3 Al Imraan 55

9. a. Anak Nuh berenang di gunung waktu air bah dan tengelam (11 Huud 42-43)
    b. Nuh berdoa, doanya berkenan kepada Allah, diselamatkan beserta keluarganya (21 Al Anbiyaa 76)
     Jadi 11 Huud 42-43 bertentangan dengan 21 Al Anbiyaa 76)

10. a. Orang dapat diselamatkan dari neraka ...
       (19 Maryam 72)
       b. Orang kafir penghuni neraka, kekal di dalamnya ...
     (2 Al Baqarah 39)
       Jadi 19 Maryam 72 bertentangan dengan 2/Al Baqarah 39

11. a.Minum khamar adalah dosa berat ...
          (2 Al Baqarah 219)
      b. Di surga diberi minum khamar murni yang dilak .. (83 Al Muthafifiin 25)
         Jadi 2 Al Baqarah 219 bertentangan dengan 83 Al Muthafifiin 25)

12. a. Alquran itu bukanlah perkataan setan yang terkutuk ... (81 Atakwir 25)
      b. Jin-jin berkata (di dalam Quran surat Al Jin) ...
           (72 Al Jin 1-4)
   Jadi 81 Atakwir 25 bertentangan dengan 72 Al Jin 1-4)

     Masih banyak sekali pertentangan-pertentangan di dalam Alquran, jadi menurut pernyataan Alquran sendiri di dalam 4 An Nisaa 82 maka Alquran itu bukan wahyu Allah.

KESIMPULAN:

ALQURAN BUKAN WAHYU ALLAH
Muhammad sendiri meragukan waktu pertama (Muk. Alq hal 56)

Muhammad:
Ragu dan Bimbang
Gelisah dan Bingung
Cemas, Khawatir dan Putus Asa

     Pernyataan yang menyatakan Alquran itu wahyu Allah juga tersanggah sendiri oleh ayat-ayat berikut:

a. Sesungguhnya Alquran itu perkataan Rasul yang mulia.
    "Innahuu la qanlu rasuulin kariim (Qs 69:40)

b. Alquran dalam bahasa Arab untuk.orang Mekah dan sekitarnya ... Kami wahyukan kepadamu Alquran berbahasa Arab untuk penduduk Mekah dan sekitarnya .... (Qs 42:70)

     Jadi Alquran itu bukan untuk bangsa-bangsa lain, tetapi hanya untuk penduduk Mekah dan sekitarnya.

KESIMPULAN:     Alquran itu bukan wahyu Allah, tetapi perkataan Rasul yang mulia atau perkataan Muhammad yang di atas namakan Allah

Dukung Kami selalu.arti bisa terbit topik-topik berikutnya. Terima kasih

PERIHAL SANTO DAN SANTA

     Sancta Maria (Latin), Hagia Maria (Yunani), Qadosyal Miryam (Ibrani) Qudusyatum Maryamu (Arab). Santa Maria adalah gelar yang diberikan oleh Gereja Katolik kepada Maria.

A. Alasan Pemberian Gelar Santa Oleh Gereja Katolik
  
     Alasan gereja Katolik memberi gelar santa kepada Maria karena memiliki dua keistimewaan. Yang pertama: Maria dipilih secara khusus oleh Allah untuk menjadi ibu Yesus Kristus. Yang kedua: Maria menanggapi pilihan Allah tersebut dengan sikap penyerahan diri total kepada Allah.

     Dari uraian tersebut, gelar santo dan santa diberikan oleh gereja Katolik kepada seseorang berdasarkan pada penilaian-penilaian yang bersifat subyektif (tidak ada patokan pasti)

B. Sebutan Santo dan Santa Secara Alkitabiah

     Tidak salah menyebut Maria sebagai "orang kudus", apabila memahami secara benar tentang arti dari sebutan " orang-orang kudus". Orang-orang kudus adalah sebutan yang diperuntukkan bagi SETIAP orang yang telah percaya (Baca 1 Korintus 1:2). Di dalam ayat tersebut kata "hagio" atau kudus ditunjukan kepada "pasi" atau semua atau setiap orang-orang yang telah bertobat dan percaya kepada Kristus. Gereja Katolik nemberikan gelar santo dan santa berdasarkan pada penilaian-penilaian subyektif, sedangkan kita disebut sebagai "orang-orang kudus" bukan karena hasil dari penilaian-penilaian yang bersifat subyektif melainkan karena iman kita kepada Yesus Kristus. Secara otomatis kita diubah dari posisi sebagai orang berdosa menjadi posisi "orang kudus"

     Gelar santo dan santa yang diberikan oleh gereja Katolik sungguh tidak memiliki dasar Alkitabiah. Gelar tersebut berbeda dengan sebutan "orang-orang kudus" di dalam 1 Korintus 1:2. Latar belakang pemberian gelar santo dan santa oleh gereja Katolik juga berbeda dengan asal muasal pemberian sebutan "orang-orang kudus" di dalam Alkitab.

     Sekali lagi sebutan "orang-orang kudus" dimiliki oleh SETIAP ORANG PERCAYA. Siapapun dapat disebut sebagai santo dan santa apabila sudah bertobat dan percaya kepada Kristus sebagai satu-satunya Juruselamat. Jadi santo dan santa lebih tepat diartikan sebagai "sebutan" bukan "gelar" dan diperoleh bukan berdasarkan pada penilaian dari beberapa orang yang berkumpul yang lalu sepakat (melalui konsili).

KESAKSIAN KEBANGKITAN

     Beberapa petunjuk di bawah ini memperkuat kesaksian Para Rasul bahwa Yesus memang secara pribadi dan dalam keadaan daging telah bangkitdari kematian dengan tubuh kebangkitan sebagai buah sulung kebangkitan.

KUBUR YANG KOSONG

     Alkitab menyebutkan dengan jelas bahwa kubur telah kosong (Baca Injil Matius 28:5-6). Para musuh Yesus, pemimpin Yahudi dan penguasa Romawi tidak dapat membuktikan bahwa mayat Yesus tidak lenyap karena itu disebarkan isu pencurian (Baca Injil Matius 28:12-13).
     Tentu kita tidak akan percaya bahwa tentara Romawi yang begitu disiplin dan keras bahkan dengan mudah membunuh bayi-bayi kalau di perintah rajanya, bisa begitu lengah dan begitu takut kepada para murid Yesus yang sebenarnya pada saat itu murid-murid sedang nengalami ketakutan yang luar biasa dan membiarkan mayat Yesus diambil oleh murid-murid Yesus.
     Catatan Alkitab secara jujur menunjukkan bahwa para murid Yesuslah yang mengalami ketakutan luar biasa sehingga bersembunyi di ruang yang terkunci. Karena itu, bagaimana murid-murid yang srdang mengalami ketakutan yang luar biasa, bisa mengambil mayat Yesus dari penjagaan tentara Romawi yang begitu gagah berani?
    
YESUS DILIHAT ORANG BANYAK

     Yesus yang bangkit bukan dilihat oleh satu atau dua orang yang mengalami halusinasi tetapi oleh banyak orang bersama-sama (Baca Injil Markus 16:9; 16:12; 16:14 dan 1 Korintus 15:6). Jusyru tidak masuk akal kalau lima ratus orang melihat Yesus bersama-sama dikatakan sebagai halusinasi. Lebih dari itu Yesus masih tinggal di dunia selama 40 hari setelah kebangkitan-Nya, bertemu dan berdialog dengan banyak orang. Bahkan perintah Agung diberikan dalam keadaan tubuh kebangkitansebelum akhirnya naik ke sorga.

BANGKIT DENGAN TUBUH KEBANGKITAN

     Saksi-saksi Jehovah mengemukakan bahwa Yesus bangkit dalam roh bukan dalam tubuh kebangkitan dan yang menampakkan diri adalah orang lain.
     Faktanya Yesus benar-benar bangkit secara tubuh, para rasul bisa memeluk kakinya (Baca Injil Matius 26:9). Yesus bisa makan bersama-sama para murid (Baca Injil Lukas 24:30).
     Dan dengan murid lainnya, Yesus makan ikan goreng (Baca Injil Lukas 24:42-43). Yesus menunjukkan luka-luka di kaki dan tangan-Nya dan mengatakan bahwa Ia bukan hantu (Baca Injil Lukas 24:39). Kemudian Thomas disuruh mencucukkan jarinya ke dalam luka di tangan-Nya (Baca Injil Yohanes 20:24-29)
     Dari ayat-ayat diatas kita dapat melihat dengan jelas murid-murid Yesus menulis apa adanya, kalau ada yang ragu dikatakan sebagai ragu, kalau ada yang fakta dikatakan sebagai fakta (Seperti kata Yesus jika ya kata ya, jika tidak katakan tidak). Karena itu adalah kesaksian para saksi matadalam ayat-ayat di atas, tidak perlu kita ragu memang menggambarkan realita yang nyatasesungguhnya Yesus telah bangkit secara tubuh.

KEBANGKITAN DASAR KESAKSIAN PEKABARAN INJIL
 
     Perintah atau Amanat Agung untuk memberitakan Injil disampaikan oleh Yesus setelah Ia bangkit dari kematian (Baca Injil Markus 16:9-15 dan Matius 28:16-20). Banyak murid-murid menyaksikan perisyiwa pengutusan ini dan kalau mereka melihat hantu atau orang lain yang mrngatasnamakan Yesus tentu mereka tidak termotivasi apa-apa selain pulang dalam keputusasaan, namun faktanya mereka kemudian pergi ke seluruh dunia dengan semangat kesaksian yang menggebu-gebu. Ini hanya dimungkinkan bila memang yang mereka lihat dan mengutus mereka adalah Yesus sendiri.
     Banyak martir telah mati demi kesaksian pekabaran Injil mereka, ini tidak akan terjadi bila Yesus mati dan tidak bangkit lagi. Kebangkitan Yesuslah yang mrnjadi dasar kesaksian mereka yang berapi-api itu (Baca Kisah Para Rasul 4:33)

ROH KUDUS DIUTUS SETELAH PASKAH

     Para murid dijanjikan akan disertai Roh Kudus setelah Yesus naik ke surga dan Roh Kudus akan turun atas para murid-murid Yesus (Baca Kisah Para Rasul 1:7-8)
     Janji ini digenapi 10 hari setelah kenaikan Yesus ke surga yaitu pada hari Pentakosta (hari ke-50 setelah Paskah Yahudi) (Baca Kisah Para Rasul 2:1-4)
     Kita melihat bahwa janji Yesus terpenuhi dan sampai sekarang Roh Kudus tetap menyertai umatnya di sekuruh Bumi.

PERUBAHAN HIDUP PARA RASUL

     Kehidupan para rasul mengalami perubahan radikal berkat kuasa kebangkitan. Rasul Petrus yang pengecut menjadi martir kebangkitan yang berani (Baca Injil Matius 26:69-74). Bandingkan dengan keberanian Petrus berbicara di lingkungan Mahkamah Agama Yahudi setelah kebangkitan Yesus dan urapan Roh Kudus (Baca Kisah Para Raaul 4:7-10; 18-20).
     Rasul Paulus juga mengalami perubahannhidup yang luar biasa, dari seorang yang keras dan pembunuh, berubah menjadi Rasul kebangkitan (Baca Kisah Para Rasul 7:54-8:1)
     Kuasa kebangkitan Yesus telah mengubah Saulus yang menjadi Paulus, rasul kebangkitan yang memberitakan kehidupan yang kekal selamanya (Baca 1 Korintus 15).

LEDAKAN KEKRISTENAN

     Kitab-kitab sejarah mencatat bahwa segera setelah kematian Yesus di Palestina meletuslah suatu kesaksian yang luar biasa mengenai kebangkitan Kristus dan meluas ke mana-mana. Tentu hal ini tidak akan terjadi kalau Tuhan Yesus Kristus tidak bangkit (Baca Kisah Para Rasul 2:41; 2:47;  4:4;  5:14;  6:7;  9:31).
     Di Yudea yang penduduknya sedikit dapat dimaklumi kalau pertobatan banyak orang demikian cukup menggemparkan

PERUSAHAN DARI SABAT SABTU KE HARI MINGGU

     Perubahan drastis perkumpulan pada hari Sabat Sabtu yang begitu ketat dipegang adat-istiadat Yahudi menjadi "hari minggu" hari pertama dalam minggu, menunjukkan adanya pendorong yang luar biasa, yaitu kebangkitan Yesus, karena Yesus bangkit pada hari minggu (Baca Injil Yohanes 20:19,26; Kisah Para Rasul 20:7; 1 Korintus 16:2)
     Hari minggu juga disebut sebagai hari Tuhan (kuriake hemera) (Baca Kutab Wahyu 1:10).

Terpujilah nama Tuhan Kita Yesus Kristus.
Dukung kami dalam pelayanan. Amin