Total Pageviews

Tuesday, 28 February 2017

SETAN MENGUSIR SETAN

Kisah Para Rasul 19:13-20
     Juga beberapa tukang jampi Yahudi yang berjalan keliling di negeri itu mencoba menyebut nama Yesus atas mereka yang kerasukkan roh jahat dengan berseru katanya: "Aku menyumpahi kamu demi nama Yesus yang diberitakan Paulus". Mereka yang melakukan hal itu ialah tujuh anak dari seorang imam kepala Yahudi yang bernama Skewa. Tetapi roh jahat itu menjawab: " Yesus aku kenal dan Paulus aku ketahui tetapi kamu, siapakah kamu?. Dan orang yang dirasuk roh jahat itu menerpa mereka dan menggagahi mereka semua dan mengalahkannya sehingga mereka lari dari rumah orang itu dengan telanjang dan luka-luka. Hal itu diketahui oleh seluruh penduduk Efesus, baik orang Yahudi maupun orang Yunani maka ketakutanlah mereka semua dan makin masyhurlah nama Tuhan Yesus. Banyak di antara mereka yang telah menjadi percaya datang dan mengaku di muka umum bahwa mereka pernah turut melakukan perbuatan-perbuatan seperti itu. Banyak juga diantara mereka yang pernah melakukan sihir, mengumpulkan kitab-kitabnya lalu membakarnya di depan mata semua orang. Nilai kitab-kitab itu ditaksir lima puluh ribu uang perak. Dengan jalan ini makin tersiarlah Firman Tuhan dan makin berkuasa.

ASAL USUL IBLIS DAN SETAN
     Ketika Yesus lahir di dunia sekitar dua ribu tahun yang lalu, salah satu hal yang sering dilakukan-Nya ialah mengusir roh-roh jahat. Ia adalah Tuhan pencipta langit dan bumi dengan seluruh isinya. Bahkan roh-roh jahat pun ciptaan-Nya, karena roh jahat tadinya adalah malaikat ciptaan-Nya. Tetapi karena mereka mengikuti Lucifer (malaikat terang) dan akhirnya mereka memberontak kemudian mereka diberi sebutan baru yaitu roh jahat, iblis dan setan.
     Dalam Alkitab kata "Setan" (Satanos) berbentuk tunggal sehinggal ditafsirkan bahwa itu adalah menunjuk kepada Lucifer sendiri. Dan kata "Iblis" (demons) berasal dari kata daimonion berbentuk jamak. Dan roh-roh jahat yang dalam bahasa Inggris sering disebut evil-spirits. Pada dasarnya semua berasal dari malaikat yang telah memberontak kepada Allah bersama Lucifer.

TUJUAN TUHAN MENGUSIR IBLIS
     Ia bukan Tuhan pencipta langit dan bumi jika tidak sanggup mengusir iblis. Tuhan Yesus membuktikan bahwa Ia adalah pencipta malaikat dan semua malaikat takluk kepada-Nya, bahkan malaikat yang telah jatuh ke dalam dosa pun masih harus tunduk kalau tidak akan segera dikirim ke neraka, sekalipun belum tiba waktu yang telah ditetapkan (Lukas 8:28; Matius 8:29).
     Tanpa iblis menyadari, mereka telah melakukan kesalahan yang besar, karena mungkin mereka berpikir dapat menghalangi pekerjaan Yesus, sehingga mereka banyak merasuki orang-orang saat itu. Namun sebaliknya justru fenomena tersebut untuk meninggikan Yesus karena roh-roh jahat yang ditemui-Nya semuanya diusir-Nya. Dengan tindakan ini Ia membuktikan kemahakuasaan-Nya, karena hanya ada satu pribadi yang lebih berkuasa dari Lucifer. Dalam peristiwa bertengkar dengan Lucifer penghulu malaikat Mikhael tidak berani menghardiknya dengan kata-kata kasar (Yudas 1:9). Sementara itu berkali-kali iblis datang tersungkur kepada Yesus memohon agar tidak nenghukum mereka sebelum waktu yang telah ditetapkan (Matius 8:29)
    Para ahli Taurat dan orang Farisi seharusnya tahu bahwa yang sedang berhadapan dengan mereka adalah Pribadi yang memiliki kuasa lebih dari malaikat. Namun karena iri dan tidak bisa menerima latar belakang kemanusiaan-Nya yang terlahir dalam keluarga miskin maka tidak bisa menerima bahwa Ia adalah Allah yang Maha Tinggi. Sikap demikian oleh Yesus dikategorikan "menghujat Roh Kudus" jika nanti setelah hari Pencurahan Roh Kudus mereka masih belum bisa menerima fakta yang telah mereka saksikan (Markus 3:29).
     Jadi tujuan tindakan pengusiran iblis atau roh-roh jahat yang dilakukan Yesus bukan agar tidak ada lagi iblis di wilayah Palestina, karena kalau itu tujuan-Nya, tinggal diperintahkan agar semua roh jahat menyingkir dari Palestina. Tetapi sesungguhnya telah ditetapkan hari penghukuman atas mereka dan pengusiran roh-roh jahat dari tubuh orang-orang yang dijumpai hanyalah untuk menunjukkan bahwa Jehovah telah hadir ditengah-tengah umat-Nya.
     Alkitab mencatat di dalam Ibrani 2:14-15 yang berbunyi: "Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia yaitu iblis yang berkuasa atas maut dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambahaan oleh karena takutnya kepada maut".
     Ayat-ayat Alkitab tersebut diatas memberitahukan bahwa oleh kematian Kristus iblis telah dikalahkan. " Maut" yang adalah senjata utama iblis untuk menakut-nakuti orang telah dilenyapkam. Dan sejak kematian Yesus di kayu salib tidak ada orang yang bisa dirasuki iblis tanpa atas keinginan atau persetujuan orang tersebut (1 Yohanes 3:8). Iblis telah dikalahkan dan pembertaan Injil adalah pengumuman atas kemenangan Kristus dan kekalahan iblis. 

TUJUAN RASUL MENGUSIR IBLIS
     Para Rasul sebagai murid Kristus yang langsung menyaksikan kemenangan Kristus atas kuasa maut (iblis) dan pemegang otoritas langsung dari Tuhan Yesus untuk menyebarkan berita kemenagan Tuhan atas kuasa maut (iblis). Mereka mendapatkan otoritas untuk melakukan mujizat dan mengusir roh jahat untuk menunjukkan mereka adalah Rasul yang dipilih dan dipanggil oleh Kristus.
    Orang yang kerasukan dan iblis terusir keluar dari tubuhnya belum tentu diselamatkan jiwanya karena keselamatan jiwa megharuskan pertobatan dari dosa dan pengakuan iman kepada Yesus Kristus. Sebaliknya orang yang diselamatkan jiwanya oleh pertobatan dari dosa dan pengakuan iman kepada Yesus Kristus sudah pasti secara jasmani akan terlepas dari ikatan iblis.
     Rasul-rasul melakukan mujizat dan mengusir iblis utamanya untuk menunjukkan bahwa mereka murid Tuhan yang menjabat Rasul dalam susunan pejabat jemaat lokal seperti yang Rasul Paulus daftarkan dalam Efesus 4:11. Mereka adalah dasar (pondasi) gereja dan Kristus adalah batu penjuru dari dasar itu (Efesus 2:19-20)

KERASUKAN SETAN ATAU SAKIT JIWA?
     Apakah Tuhan memerintahkan kita mengadakan upacara pengusiran iblis pada masa kini? Hal pertama yang harus dimengerti ialah sesudah kematian Kristus di kayu salib tidak ada orang dirasuki iblis tanpa keinginan atau persetujuannya.
     Banyak orang tidak sanggup membedakan antara kerasukan dengan psikotik atau over-stress. Mereka yang bermain jailangkung, para dukun, atau yang meminta kekebalan, orang yang belajar ilmu hitam, dan melakukan berbagai aktivitas okultis adalah orang yang kerasukan roh jahat. Sedangkan yang mengamuk, berbicara sendiri, tertawa sendiri, menjerit-jerit, berbicara dengan suara lain dan berbagai tindakan tidak normal itu bukan kerasukan iblis melainkan gangguan jiwa.
     Sering terjadi dimana orang sakit jiwa atau over-stress diusir penyakitnya oleh pendeta yang tidak dapat membedakan kerasukan dan sakit jiwa. Bahkan sesungguhnya banyak pendeta memasukkan roh (jelas bukan Roh Kudus) ke dalam tubuh orang yang didoakan mereka dengan menyuruh mengosongkan diri dan menepuk jidat orang tersebut hingga orang yang bersangkutan terjatuh. Tindakan demikian kalau bukan menghipnotis adalah memasukkan iblis ke dalam diri sang korban.

 SIKAP ORANG KRISTEN TERHADAP ROH JAHAT
     Dalam Injil Yohanes 8:31-32 menyatakan: "Jikalau kamu tetap dalam Firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran dan kebenaran ituakan memerdekakan kamu". Kebenaran apakah yang memerdekakan kita? Dan dimerdekakan dari apa? 
     2 Timotius 3:15-16 memberitahukan kita tentang manfaat Alkitab. Salah satunya adalah menyatakan kesalahan. Kesalahan apakah yang bisa menyebabkan seseorang perlu dimerdekakan? Tentu adalah konsep-konsep yang bisa membelenggu orang itu. Yang terutama dari semuanya adalah Firman Tuhan yang menyatakan bahwa Yesus Kristus telah menanggung semua (segala) dosa manusia di kayu salib (Yohanes 1:29; Ibrani 2:9; 1 Yohanes 2:2) dan jika seorang bertobat dan percaya bahwa semua dosanya (dulu, sekarang hingga yang terakhir akan dibuatnya) telah tertanggung di kayu salib yaitu bahwa Kristus telah menggantikannya dihukum atas semua dosanya dan ia kini sedang menggantikan Kristus hidup maka ia terlepas dari semua kutuk (Galatia 3:15) dan terlepas dari intimidasi iblis.
     Setelah mengetahui hal yang paling utama ini, selanjutnya orang tersebut tinggal tetap dalam Firman ini, maka ia benar-benar murid Tuhan dan semakin banyak belajar Alkitab maka ia akan semakin banyak mengenal kebenaran dan tentu kebenaran itu akan memerdekakan dia. Ia menjadi tahu bahwa Roh Kudus telah masuk ke dalam hatinya sejak saat ia percaya (Efesus 1:13) dan ia dimerdekakan dari banyak pendeta yang mau melakukan doa pelepasan karena tidak ada lagi yang perlu dilepaskan sejak Roh Kudus masuk ke dalam hatinya. Dan juga akan dimerdekakan dari pendeta yang mau menumpangkan tangan yang katanya untuk membaptisnya dengan Roh Kudus karena Roh Kudus telah ada di dalam hatinya. 
     Jika kita bertemu dengan seseorang yang sakit jiwa maka dia perlu ditenangkan dengan obat dan setelah tenang diberitakan Firman Tuhan. Apabila bertemu dengan orang yang dirasuki iblis (dukun dan orang-orang yang pernah mengundang roh), mereka perlu diberitakan Injil pada saat mereka tenang. Beda Psikotik dengan kerasukan ialah psikotik perlu ditenangkan dengan obat sedangkan kerasukan akan tenang sendiri. Psikotik tidak sadar diri sedangkan kerasukan itu sadar diri atau setidaknya akan ada waktu ia akan sadar diri.
     Tuhan mau pada zaman kita yaitu zaman sesudah tidak ada Rasul, mengusir setan dengan doa dan memberitakan Injil. Kalau iblis keluar dari seseorang dan orang tersebut tidak menerima Injil maka iblis akan kembali membawa tujuh temannya (Matius 12:45). Sedangkan mengusir dengan pemberitaan Injil yang Alkitabiah, ketka Injil diterima maka secara otomatis roh jahat pasti meninggalkan tubuh orang tersebut. Inilah yang Tuhan katakan kebenaran yang memerdekakan.
     Injil Keselamatan dari Allah telah selesai dituliskan dan ia adalah kekuatan Allah (Roma 1:16; 1 Tesalonika 1:5). Keadaan kita berbeda dari keadaan Tuhan Yesus dan Rasul-Rasul. Tuhan Yesus memakai kuasa Ilahinya sebagai Anak Allah Yang Mahatinggi untuk mengusir iblis. sedangkan Rasul-rasul memakai kuasa Yesus yang diberikan kepada mereka untuk mengusir iblis. Kita diberikan kuasa Injil untuk mengusir iblis dari seseorang dengan cara memberitakan Injil kepadanya. 
     Dari perikop pembahasan kita tentang anak-anak Skewa yang memakai nama Yesus mengusir iblis memperlihatkan kita bahwa nama Tuhan Yesus bukan jimat. Anak-anak Skewa tidak boleh mempergunakan nama Yesus sebagai jimat.
     Lebih mengagetkan lagi ialah bunyi ayat 18, "banyak di antara mereka yang telah menjadi percaya datang dan mengaku di muka umum bahwa mereka pernah turut melakukan perbuatan-perbuatan seperti itu". Perbuatan apa? Mengusir iblis dengan nama Yesus Kristus! Kalau itu terjadi pada saat sebelum mereka menjadi orang Kristen tentu tidak menjadi soalkarena mereka telah menjadi percaya . Sangat mungkin mereka menjadi sadar bahwa mereka tidak memiliki otoritas untuk mengusir iblis, melainkan memberitakan Injil.
     Banyak pendeta mengajar jemaatnya bahwa sejak mereka percaya maka mereka memiliki kuasa Allah (Yohanes1:12). Padahal maksud ayat ini adalah mendapat hak atau posisi sebagai salah satu anak-anak Allah bukan memiliki kuasa ilahi. Kalau seseorang memiliki kuasa ilahi maka ia sudah menjadi Allah.
     Ketika seseorang menjadi salah satu dari anak-anak Allah tentu iblis tidak bisa merasukinya bahkan yang bukan orang Kristen saja iblis tidak bisa sewenang-wenang merasukinya. Dan ia juga harus mengerti bahwa ia tidak diberikan wewenang untuk menghardik iblis karena Malaikat Mikahel saja tidak berani melakukannya terhadap iblis (Lucifer) (Yudas 1:9).
     Anak-anak Allah diberikan senjata yang sangat ampuh untuk melawan pemerintah-pemerintah, penguasa-penguasa, penghulu-penghulu dunia dan roh-roh di udara dengan perlengkapan senjata yang disediakan (Efesus 10:16). Ada enam macam perlengkapan dan hanya satu yang bersifat menyerang yaitu PEDANG ROH yang adalah Firman Tuhan. Lima macam yang lain bersifat bertahan tetapi pedang jelas bukan untuk bertahan melainkan menyerang.
     Beritakanlah Injil yang Alkitabiah maka semua penguasa dunia akan takluk. Jika seseorang menerima injil maka ia dilepaskan atau dimerdekakan. Dunia ini dikuasai iblis yang sesungguhnya telah kalah. Kita diperintahkan Tuhan yang menang untuk mengumumkan kemenangan-Nya. Kalau orang yang diperbudak oleh iblis mendengar dan menerima berita kelepasan mereka maka mereka akan diselamatkan atau dimerdekakan. Hanya orang yang telah diselamatkan oleh Injil yang benarlah yang dapat membebaskan orang dengan Injil yang benar. Mengusir iblis tanpa mengerti Injil yang benar itu bagaikan setan mengusir setan dan bisa disebut anak-anak Skewa.




Dukunglah kami dalam pelayanan kami dalam doa.
Lord Jesus bless you

Thursday, 22 December 2016

BANGSA DAN BAHASA ARAB

     Berbicara mengenai nama "Allah" yang berasal dari bahasa Arab kita tidak dapat menutup diri untuk mengerti bangsa dan bahasa Arab dan apa hubungannya dengan bangsa dan bahasa Ibrani. Dari sini kita dapat melihat secara khusus nama "Allah" yang kemudian digunakan dalam Alkitab bahasa Indonesia (Lembaga Alkitab Indonesia/LAI).
   
     Ada pendapat seperti yang dikemukakan dalam traktat yang berjudul "Siapakah yang Bernama Allah itu" bahwa bangsa Arab tidak termasuk bangsa "Semit" melainkan bngsa "Hami" atau "Kanaanit".
     Alasan yang diajukan adalah bahwa bangsa Arab adalah keturunan Ham dan bukan keturunan Sem, karena Ismael adalah anak Hagar bangsa Mesir dan dalam Alkitab disebut bahwa Ismael tidak boleh disebut keturunan Abraham, jadi bangsa Arab bukan keturunan Ismael
     "Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: 'Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu, dalam hal semua yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak" (Kejadian 21:12)
     Kelihatannya ayat ini cukup menyakinkan tetapi benarkah hal itu?

RUMPUN SEMIT

      Bila kita mempelajari daftar keturunan yang ada dalam Kitab Kejafian Pasal 10, kita melihat bahwa Nuh melahirkan anak-anak yang diberi nama Sem, Ham dan Yafet (Kejadian 10:1). Keturun Sem disebut rumpun "Semit", keturunan Ham disebut rumpun " Hamit" dan keturunan Yafet disebut rumpun "Yafit".
     Sekalipun ada yang mengatakan bahwa bangsa Arab adalah keturunan Ham tetapi data sejarah menunjukkan bahwa bangsa Arab dan bangsa Ibrani adalah keturunan Sem atau Semit:
     "Keturunan Ham ialah Kusy,bMisraim, Put dan Kanaan" (LAI, Kejadian 10:6).
     Sejarah menunjukkan bahwa Kusy adalah "Ethiopia" yang mendiami tepi selatan Laut Merah, dan Misraim adalah "Mesir" yang mendiami tepi Barat Laut Merah, jadi jadi keturunan Ham adalah suku-suku bangsa yang mendiami Palestina bagian barat terus ke benua Afrika.
     "Keturunan Sem ialah Elam, Asyur, Arpakshad, Lud dan Aram. Keturunan Aram ialah Us, Hul, Geter dan Mas. Arphaksad memperanakan Selah, dan Selah memperanakan Eber. Bagi Eber lahir dua anak laki-laki ialaj Peleg, sebab dalam zamannya bumi terbagi, dan nama adiknya ialah Yoktan. Daerah kediaman mereka terbentang dari Mesa ke arah Sefar, yaitu pegunungan disekitar timur" (LAI, Kejadian 10:23-30)
     Dari ayat-ayat di atas kita melihat bahwa salah satu cicit Sem adalah "Eber" dan dari namanyalah suku-bangsa "Ibrani" berasal
     Dari daftar keturunan Sem diketahui bahwa Sem memperanakkan Arphaksad dan Arphaksad memperanakkan Selah, Selah memperanakkan Eber dan dari Eber lahirlah Peleg, Peleg memperanakkan Yehu, dan Rehu memperanakkan Serug. Serug kemudian memperanakkan Nahor, dan Nahor memperanakkan Terah yang adalah bapa Abraham (Kejadian 11:10-26).
     Kita akan melihat bahwa "Ismael" yang nenek-moyang suku-bangsa Arab sebenarnya adalah suku bangsa Ibrani juga karena ia anak Abraham yang adalah keturunan Eber juga dan bukan hanya itu sebab ternyata yang dinamakan suku bangsa Arab mempunyai kaitan erat dengan tiga keturunan Sem (Semit) dan dua diantaranya malahan adalah keturunan Eber (Ibrani).

BANGSA ARAB

     Dari kamus Kristen kita dapat membaca bahwa:
     "orang Arab mrncakup keturunan Aram (Kejadian 10:22), Eber (Kejadian 10:22-29), Abraham dari Keturah (Kejadian 25:1-4), dan dari Hagar (Kejadian 25:13-16) ... Keturunan Joktan (anak Eber) mencakup beberapa beberapa suku Arab (Kejadian 10:26-29)" (The Interpreter"s Dictionary of the Bible, di bawah kata Arabians).
     Menurut kamus Islam yang disebut "bangsa Arab" adalah:
     "Masyarakat Semit yang merupakan penduduk asli gurun pasir Arabia ... Masyarakat yang berdarah Arab asli dan berbahasa Arab tersebar di sepanjang jazirah Arabia, terbentang dari Yaman dan pantai Afrika dekat Yaman sampai kepada gurun pasir Syria dan Irak Selatan ... Tradisi Arabia Selatan yang diyakini bahwa mereka merupakan keturunan dari seorang nabi bernama Qahthan, yang di dalam Bibel disebut Joktan dan Tradisi Arabia Utara yang diyakini sebagai keturunan nabi Adnan dan darinya terbentuk keturunan Ismail putra Ibrahim ... Istilah Arab berarti "Nomads". Bangsa Arab Utara dipandang sebagai Arab al-Musta'ribah (Arab yang di Arabkan), sementara bangsa Arab keturunan Quathan yang tinggal di wilayah selatan menamakan dirinya sebagai Arab Muta'arribah, atau suku-suku hasil percampuran dengan Arab al-Aribah (Arab Asli) ... Kelompok Arab yang asli.ini, yakni keturunan Aram putra Shem putra nabi Nuh" (Cyril Glasse, Ensiklopedia Islam, 1996, Halaman 49-50).
     Adnan Anak turunan Nabi Ismail yang menjadi nenek moyang suku-suku Arabia Utara ... nenek moyang suku Arabia Selatan adalah Quahthan, yang dalam Bible disebut Joktan" Ibid, halaman 12-13)
     Dari sumber-sumber baik Kristen maupun Islam ada kesempatan bahwa yang dinamakan "bangsa Arab" setidaknya mewarisi tiga jalur keturunan yaitu:
1. Arab Aram yang mendiami wilayah utara-timur Palestina, yang disebut Arab Asli atau Arab al-Aribah
2. Arab-Selatan yang mendiami wilayah selatan Arab yaitu keturunan Yoktan dan Arab-Asli atau disebut Arab Muta"arribah
3. Arab Utara yang mendiami wilayah Utara Arab yaitu keturunan Adnan keturunan Ismail dan disebut Arab al-Musta'ribah (Arab yang di Arahkan)
     Dari kenyataan di atas kita dapat melihat bahwa bangsa Arab berasal dari tiga keturunan Sem, satu anqk langsung (Aram) bahkan dua lainnya adalah keturunan "Eber" (Yoktan) bahkan satu dari yang dua terakhir adalah keturunan "Abram" (Ismael), maka jelas bangsa Arab adalah termasuk "bangsa Semit"
     Bagaimana dengan ayat Kejadian 21:12 yang disebut terdahulu yang menyebutkan bahwa "Ismael" tidak boleh disebut keturunan Abram?
     Perlu disadari bahwa bila kita menyebut "bangsa" yang dimaksud adalah "keturunan darah daging" jadi bukan dimaksud "keturunan perjanjian/hak-waris" (Kejadian 21:10). Ayat berikutnya malah berbunyi
     "Keturunan dari hambamu itu juga akan Kubuat menjadi suatu bangsa, karena ia pun anakmu" (Kejadian 21:13)
     Jadi sekalipun hak waris perjanjian/harta tidak diterima Ismael, ia tetap anak "darah daging" Abraham, demikian juga bangsa Arab yang keluar dari benih Ismael. Dalam masyarakat patriarkhal seperti bangsa Ibrani dan Arab, pertalian darah ditentukan dari jalur ayah, apalagi Ismael adalah "anak sulung" yang ikut "disunat" jadi tetap terhisap dalam keluarga Abraham (Kejadian 17). Paulus menyebut Hagar sebagai "gunung Sinai di tanah Arab" yang melahirkan anak daging Abraham (Galatia 4:21-31).

NAMA ALLAH

     Bagaimana dengan klaim yang menyebutkan bahwa nama "Allah" dalam bahasa Arab itu sebenarnya nama "Dewa" atau tepatnya "Dewa Air/Pengairan).
     Dari pembahasan mengenai " nama diri" dan "nama generik" El/Elohim/Eloah terdahulu, kita telah melihat bahwa nama "Allah" dalam bahasa Arab adalah juga menunjuk pada nama El/Elohim/Eloah yang sama.
     Bila kita melihat bahasa Arab-Aram yang diucapkan Yesus di kayu salib "Eloi/Eli" yang berasal dari Arab Asli dan penjelasan sebelumnya maka nama Allah yang merupakan.kependekan "Al-llah adalah juga berasal dari kata El/Elohim/Eloah yang sama.
     " Agaknya kata "Allah" merupakan pengkhususan dari kata al-ilah (ketuhanan) .... Nama "Allah" telah dikenal dan dipakai sebelum Alquran diwahyukan" (Glasse, Op. Cit. Halaman 23)
     Memang kata al-ilah menunjukkan adanya kata "al" yang definitif dan sekalipun ada kata penunjuk definitif "ha" dalam bahasa Ibrani kata penunjuk itu tidak selalu dipakai. Dalam pengertian El/Elohim/Eloah, kata itu bisa bersifat "nama umum/generik" tetapi juga "nama diri" yang definitif" dan dalam perkembangan bahasa Arab kata penunjuk "al" itu ditekankan
     Memang ada ayat Ibrani yang menyebut "Yahweh, hu ha-Elohim" (1 Raja-raja 18:39) yang diterjemahkan dalam bahasa Arab sebagai "Ar-Rabb, huwa al-Ilah", tetapi dalam banyak bagian kata penunjuk definitif itu tidak selalu digunakan
     Sejarah menunjukkan bahwa nama Allah sudah lama dipakai oleh orang Arab jauh sebelum masa Islam maupun masa Jahiliah diimana nama "al-ilah" itu merosot dimengerti sebagai "dewa air"
     Dalam traktat berjudul "Siapakah yang Bernama Allah itu? disebutkan bahwa
     "ALLAH adalah nama Dewa yang disembah penduduk Mekah (Djohan Effendi (pengantar), Agama Manusia, 1985, halaman 258. Buku aslinya Huston Smith, The Religions of Man, 1963, halaman 204).
     Faktanya Smith menyebut lebih dahulu bahwa dalam Alquran "nama Allah berasal dari kata Al-Ilah yang dipercaya oleh orang Arab sama dengan Allah Adam, Nuh, Shem dan Abraham dari Alkitab" (Smith, Op. Cit, halaman 202). Kutipan Alquran berikut memperjelaskan hal itu:
     "Sesungguhnya Aku menjadikan seorang khalifah diatas bumi (Adam) maka jawab mereka itu: Adakah patut Engkau jadikan diatas bumi orang yang akan berbuat bencana dan menumoahkan darah, sedang kami tasbih memuji Engkau dan menyucikan Engkau? Allah berfirman: Sesungguhnya Aku mengetahui apa-apa yang tiada kamu ketahui". (Alquran, Al-Baqarah, 2:30, Mahmud Yunus, Tafsir Quran Karim)
     "Kami telah beriman kepada Allah dan (Kitab) yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub dan anak-anaknya (begitu juga kepada kitab) yang diturunkan kepada Musa dan Isa  dan apa-apa yang diturunkan kepada nabi-nabi dari Tuhan mereka, tiadalah kami perbedakan seorang juga diantara mereka itu dan kami patuh kepada Allah" (ibid, 2:136)
     Dari kutipan di atas kita melihat bahwa istilah "Allah" sudah lama digunakan dan menunjuk pada "El/Elohim/Eloah" dalam Alkitab.
     Rupanya pengertian mengenai nama "Allah" itu kemudian merosot pada jaman jahiliyyah menjelang kelahiran Islam pada abad ke VII sehingga oleh orang Arab-Mekah dipercaya sebagai "dewa air" atau "dewa berhala" lainnya:
     "Pada zaman pra Islam zaman Jahuliyyah ALLAH adalah Dewa bangsa Arab yang mengairi bumi" (Moh. wahyuni Nafis, Melintasi Batas-batas agama, 1998, halaman 85).
     Tetapi sekalipun demikian tradisi nama Allah yang asli tidak terhapus sama sekali karena masih ada kelompok keagamaan yang bernama "hunafa" yang masih berpegang kepada pengertian Allah yang semula:
     "Gagasan tentang Tuhan Yang Esa yang disebut dengan Allah, sudah dikenal oleh bangsa Arab kuno .. Kelompok keagamaan lainnya sebelum Islam adalah hunafa (tngl. hanif), sebuah kata yang pada asalnya ditunjukan pada keyakinan monotheisme zaman kuno yang berpangkal pada ajaran Ibrahim dan Ismael. Menjelang abad ke-7, kesadaran agama Ibrahim di kalangan bangsa Arab ini telah menghilang dan kedudukannya digantikan oleh pemujaan sejumlah berhala ... dalam waktu 20 tahun seluruh tradisi Jahuliyyah tersebut terhapus oleh ajaran Tuhan yang terakhir, yakni Risalah Islam" (Glasse. Op. Cit, halaman 50-51).
     Jadi semakin jelas bahwa nama Allah semua, merosot pada zaman Jahuliyyah menjelang kelahiran Islam sehingga penduduk sekitar Mekah mengertinya sebagai "dewa air" atau nama "dewa berhala" lainnya, tetapi jelas juga bagwa masih ada yang masih mengertinya dalam pengertian semula, dan kelihatannya kelompok inilah yang memperkenalkan nama "Allah" pada pengertian yang asli dan menjadi inspiraai Muhammad sehungga dipulihkan dalam agama Islam
     Contoh kemerosotan pengertian akan nama yang sama ini bisa kita lihat dalam sejarah Israel, yaitu penggunaan nama "Elohim" juga sering merosot
     Dalam Keluaran 32:4 kita dapat melihat bahwa "allah Lembu Emas" yang disembah umat Israel saat Musa naik ke gunung Sinai dalam bahasa aslinya juga ditulis dengan kata "Allah Elohim", padahal Tuhan dan Musa menyalahkan mereka dan agar supaya mereka kembali kepada " Yahweh (TUHAN), Elohim (Allah) Israel" yang benar" (Keluaran 32:26-27)
     Penggunaan nama yang sama untuk menyebut dua konsep berbeda tentang yang disembah. Dari sini kita melihat bahwa nama "Allah" sama halnya dengan "Elohim" bisa dalam pengertian semula, bisa juga merosot untuk menyebutnya misalnya "Dewa Air" dalam jalur Ismael atau untuk menyebut "Lembu Emas" dalam jalur Ishak, untyk itulah untuk membedakan pengertiannya dalam jalur Israel digunakan istilah yang diberi penjelasan yaitu "Allah Abraham, Ishak dan Yakub".
  

Dukungkanlah kami dalam pelayanan. Terima kasih l

ALKITAB DAN PENTAKOSTA

     Sekalipun bagian terbesar kekristenan menerima ajaran Trinitas/Tritunggal namun kenyataannya bahwa dari ketiga oknum pernyataan Allah itu, Roh Kudus yang paling sedikit dihargai dalam sejarah gereja-gereja
     Gerakkan Pentakosta pada akhir abad ke-19 yang kemudian di ulang lagi dengan kebangunan gerakan Kharismatik pada awal tahun 1960, kelihatannya merupakan jawaban Tuhan atas perendahan Roh Kudus yang dilakukan oleh Saksi-saksi Jehovah sejak akhir abad ke-19 yang menganggapnya sekedar sebagai tenaga aktif dari Allah dan bukannya pribadi Roh Allah
     Gerakan Pentakosta membangunkan kembali kesadaran umat akan oknum Roh Kudus yang adalah pribadi dan bagian dari keesaan Allah dan berkembang dengan luar biasa sebagai "the third force" dalam kekristenan setelah aliran Roma Katolik dan Protestan.
     Berikut adalah kutipan ajaran Pentakosta mengenai Roh Kudus yang dimuat kamus Pentakosta dan Kharismatik sendiri yang tentunya cukup berotoritas sebagai perbandingan yaitu sebagai berikut:

PRIBADI ILAHI YANG JELAS

     Diseluruh Alkitab kita melihat Roh Kudus sebagai pribadi yang nyata, melakukan hal-hal yang hanya bisa dilakukan oleh pribadi ilahi.
     Kita dapat melihat-Nya dengan pikiran, itelegensia dan pengetahuan (Roma 8:27; 1 Korintus 2:11), Ia memiliki kemauan (1 Korintus 12:1), Ia menunnukkan cinta dan kasih sayang (Roma 15:30), Ia berbicara kepada.Filipus
     Ia menyuruh Petrus (Kisah Para.Rasul 11:12), Ia menyuruh jemaat untuk mengkhususkan Paulus dan Barnabas untuk tugas pelayanan (Kisah Para Rasul 13:2,4)
     Pada satu kesempatan Ia melarang Paulus berbicara di provinsi Asia (Kisah Para Rasul 16:6-7).
Ia berbicara kepada sidang jemaat (Wahyu 2:7, 11, 17, 29). Ia bergabung dengan gereja untuk mengundang yang lainnya untuk datang (Wahyu 22:7)
     Kita melihat juga bahwa Roh Kudus dapat dijadikan sedih atau berduka (Yesaya 63:10; Efesus 4:30), dihujat atau dihina (Matius 12:31; Ibrani 10:29), dibohongi (Kisah Para Rasul 5:3) dan dicobai atau diuji (Kisah Para Rasul 5:9). Tidak ada tenaga tidak berpribadi seperti cahaya atau listrik yang menunjukkan kesedihan atau cinta kasih demikian.
     Orang-orang dalam Alkitab dapat menyambut-Nya atau menolak-Nya, namun mereka menerima-Nya sebagai Roh Allah (Kejadian 6:3; Keluaran 31:3; Hakim-hakim 6:34; Yesaya 61:1; Roma 8:9; 2 Korintus 3:3). Ia adalah Roh dari Bapa (Matius 10:30) dan Roh dari Anak (Galatia 4:6)
     Ia Allah yang benar, sama halnya dengan Bapa adalah Allah dan Anak adalah Allah, seperti mereka, Ia memiliki sifat-sifat Ilahi. Ia mahahadir (Mazmur 139:7-8), Ia mahatahu (Yesaya 40:13; 1 Korintus 2:10-11), Ia mahakuasa (Zakharia 4:6), Ia kekal (Ibrani 9:14), Ia jug baik sama halnya Allah adalah baik (Nehemia 9:20; Mazmur 143:10).
     Fakta bahwa Ia adalah pribadi yang jelas, terlihat juga dalam ayat-ayat berikut:
     "Dan sekarang Tuhan Allah mengutus aku dengan Roh-Nya" (Yesaya 48:16).
     Yesus menyebutkan Roh sebagai pribadi yang jelas ketika mengutip ayat:
     "Roh Tuhan Allah ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku" (Yesaya 61:1).
     Lalu dalam Ibrani 9:14 menyatakan bahwa Kristus "yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat". (Lihat Bickersteth 1959, halaman 58-59). Yesus kemudian menunjuk Roh Kudus sebagai "Penolong Yang Lain" (Yohanes 14:16; 15:26; 16:7).
     Banyak ayat-ayat lainnya menunjukkan keesaan dan kerjasama yang sempurna (1 Korintus 12:4-6) menunjukkan bahwa Roh, Tuhan Yesus dan Allah Bapa adalah sejajar. Efesus 4:4-6 mengungkapkan mereka sebagai kordinasi yang sempurna. Mereka semua tinggal di Bait sebagai Allah (1 Korintus 3:16; 6:19; Kolose 1:27).
     Pengajaran ini sering dipertentangkan selama abad-abad awal gereja. Beberapa penganut Gnostik menganggap Roh Kudus hanya sekedar pancaran atau radiasi.
     Pada abad ke-3 Origen menempatkan Roh dalam status yang lebih rendah. Kultus Makedonia menganggap Roh sebagai mahluk yang tidak diciptakan namun tidak memanggilnya Allah.
     Pada abad ke-4 orang-orang Arian yang mengajar Yesus sebagai mahluk ciptaan, tidak menerima ketuhanan Roh. Tidak sulit bagi pengiku-pengikut demikian untuk menganggap Roh sekedar tenaga atau pengaruh yang tidak berpribadi.
     Yang lain seperti Sabelius pada abad ke-3 menyangkal Trinitas dengan cara.lain. Ia mengajar bahwa Tuhan yang satu menyatakan dirinya dalam bentuk, cara atau kapasitas yang berbeda-beda.
     Bagian terbesar orang Pentakosta melihat bahwa Alkitab mengajar ketritunggalan dengan tiga pribadi yang jelas yang perbedaannya tidak melanggar keesaan keberadaan Allah. Mereka akan setuju, misalnya dengan yang disebut Kredo Athanasius, yang secara eksplisit menyatakan:
     "Kami menyembah Allah yang esa dalam Tritunggal, dan Tritunggal dalam keesaan, tanoa pengaburan masing-masing Pribadi, juga tidak membagi-bagi hakekat-Nya. Karena ada satu pribadi Bapa, yang lain dari Anak dan lainnya dari Roh. Namun keAlahan dari Bapa, dari Anak dan dari Roh Kudus semuanya adalah satu, kemuliaannya sama dan keagungan-Nya kekal".
     Kredo-kredo yang kemudian kadang-kadang merendahkan Roh Kudus dalam bentuk tertentu.
     Namun bagian terbanyak orang-orang Pentakosta, seperti orang-orang Methodis dalam pengakuan mereka tahun 1789, menghindari kontroversi demikian.
     Orang-orang Pentakosta biasanya menerima Roh Kudus sebagai pribadi dan memberi perhatian lebih pada karyanya.
     (Diterjemahkan dari S.M. Burgess dan G.B. McGee (eds) " Dictionary of Pentecostal and Charismatic Movements", Zondervan, 1993, halaman 410-411).

UNITARIAN PENTACOSTAL

     Di kalangan aliran Pentakosta ada juga kelompok tertentu yang tidak mempercayai Trinitas seperti dianut mayoritas umat Kristen dan Pentakosta, misalnya kelompok Unitarian Pentecostal.
     Kelompok ini sekalipun disebut sebagai Unitarian sebenarnya berbeda dengan Unitarian karena mereka sebenarnya termasuk penganut Modalusme.
     Perbedaan Unitarian dengan Modalisme adalah Unitarian hanya mempercayai Allah Bapa yang tunggal dan tidak mengaku Yesus dan Roh Kudus sebagia Allah (Subordinasianisme) sedangkan Modalisme mempercayai bahw baik Bapa, Anak maupun Roh Kudus hanya cara penyataan (modalitas) dari Allah.
     United Pentacostal Church, International adalah aliran yang menganut pandangan ini. UPCI mengatakan bahwa Allah itu satu namun menyatakan  diri dalamtiga cara penyataan, yaitu Bapa, Yesus dan Roh Kudus. Di Indonesia aliran ini disebut Gereja Pentakosta Serikat Di Indonesia / GPSDI.
     Ciri lain UPCI adalah bahwa mereka membaptiskan bukan dengan rumusan Tritunggal (Matius 28:19) namun dengan "nama Yesus" (Kisah Para Rasul 2:38;10:48). Dan sebenarnya baik Bapa, Anak maupun Roh Kudus namanya Yesus (Lihat Dictionary of Pentecostal and Charismatic Movements, halaman 864).
     Jadi Unitarian Pentecostal adalah "Oneness Pentacostal" dan tidak termasuk aliran Unitarian.

PENTACOSTAL YUDAIK

     Ada juga kelompok Kharismatik yang dipimpin oleh tokoh-tokoh yang sering bolak-balik ke Israel, kemudian terpengaruh Yudaisme dan tanpa sadar melemahkan keyakinan mereka akan Allah Tritunggal dan kembali ke monotheisme Abraham.
     Aliran Pentakosta/Kharismatik yang kelihatan terpengaruh Yudaisme menunjukkan ciri-ciri gejala sebagai berikut:
1. Mulai senang menggunakan atribut-atribut Ibrani dan bahkan mengganti namanya dengan nama.Ibrani

2. Lambang Salib penebusan Yesus diganti dengan burung merpati atau menorah (tempat 7 lilin)

3. Mengajarkan kembali soal pengajaran tentang Bait Allah yang akan dibangun kembali

4. Mempercayai bahwa Yesus masih akan datang kembali sebagai "Imam Besar" Bait Allah yang baru yang akan melakukan pentahiran Israel

5. Masih memerlukan pengorbanan Lembu Merah untuk menebus umat Israel dan Yesus akan menjadi Imam Besar yang melaksanakan proses pentahiran tersebut.

     Kalangan Pentacostal/Kharismatik yang kembali terpengaruh Yudaisme demikian banyak yang kemudian lebih mengutamakan Allah Yahweh daripada Tuhan Yesus Kristus bahkan ada yang mulai "menggugat" amanat agung penginjilan yang dilandaskan nama "Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus" itu
     Namun dibalik adanya sebagian kecil umat Pentacostal/Kharismatik yang terpengaruh Yudaisme yang lebih menekankan monotheisme Abraham, bagian terbesar umat Pentacostal dan Kharismatik mengakui bahwa Roh Kudus adalah pribadi Allah yang terhisap dalam ketritunggalan Allah yang suci.
      Kiranya pandangan aliran Pentakosta yang diikuti oleh aliran Kharismatik mengenai Roh Kudus di atas menambah pengertian kita mengenai Trinitas dengan lebih lengkap.

Dukunglah kami dalam pelayanan kami sehingga banyak orang bisa mengenal Kebenaran yang Alkitabiah. Terima kasih

Tuesday, 20 December 2016

SIAPAKAH YANG BERNAMA ALLAH ITU?

     "Bukan setiap orang yang berseru Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga (Matius 7:21)

JEHOVAH / YEHUWA

     Sudah lama Saksi-saksi Jehovah dengan tekun mempertahankan kesucian nama Tuhan (Jehovah / YHWH, bahasa Ibrani) dan menterjemahkannya menjadi nama "Yehuwa" sehingga nama Tuhan dalam Perjanjian Lama "New World Translation" (NW) diganti menjadi nama Yehuwa.
     Saksi-saksi Yehuwa juga mengubah sekitar 237 nama-nama Tuhan dalam Perjanjian Baru menjadi nama Yehuwa dalam terjemahan Perjanjian Baru mereka memberi nama "Kitab-kitab Yunani Kristen Terjemahan Dunia Baru" (NW), padahal Alkitab Perjanjian Baru ditulis aslinya dalam bahasa Yunani Koine dengan nama Theos (Allah) dan Kurios (Tuhan) dan bukan diterjemahkan dari bahasa Ibrani

ELOHIM

     Beberapa penginjil yang dipelopori dr.Suradi menyebutkan dalam.traktat yang diterbitkan bahwa:
     "Allah adalah nama Dewa bangsa ARAB yang mengairi bumi" (Siapakah yang bernama Allah itu?, traktat diterbitkan oleh Iman Taqwa kepada Shiraathal Mustaqiim)
     Dengan berbagai argumentasi kemudian disimpulkan bahwa
     "Allah yang disembah orang Arab bukan Elohim yang disembah orang Yahudi dan Kristen)
     Jadi karena alasan bahwa nama Allah adalah nama Dewa Air bangsa Arab, maka nama itu bila dipakai dalam Alkitab bahasa Indonesia (LAI) berarti menghujat nama Tuhan, karena itu harus diganti dengan nama aslinya yaitu " Elohim".

YESUS

     Lain lagi dengan Ir. Posma Situmorang yang cukup aktif berceramah dan menerbitkan diktat-diktat tipis yang juga tidak menggunakan nama Allah tetapi menggantinya dengan nama "Yesus". Dengan berbagai argumentasi ia menyimpulkan bahwa
     "Nama Bapa Surgawi adalah Yesus" ("Gambar" Tuhan: Adakah itu? Halaman 29).
     Bahkan kemudian disimpulkan pula bahwa nama Trinitas adalah Yesus atau lengkapnya YESUS KRISTUS!
     "Nama Bapa Surgawi adalah Yesus, NAMA yang telah disandangkan kepada Yesus, Anak Manusia;
     Nama Yesus, Anak Manusia adalah Yesus yang setelah bangkit dan naik ke surga (Kisah Para Rasul 2:36) dilengkapi menjadi Yesus Kristus yang artinya Yang Diurapi.
     Nama Roh Kudus Penolong itu adalah Yesus sehingga panggilan yang tepat bagi-Nya adalah Roh Yesus!"

,ALLAH NAMA DEWA ARAB?

     Argumentasi dasar seri traktat berjudul "Siapakah yang Bernama Allah itu? adalah bahwa nama "Allah" itu bukan sekedar istilah bahasa Arab tetapi nama dewa atau berhala tepatnya "dewa air", karena itu menerimanya sebagai terjemahan "Elohim" sama artinya dengan menyembah berhala Arab dan menghujat "Elohim"

     Argumentasi dasar seri traktat tersebut kemudian dikembangkan menjadi beberapa butir pemikiran yang dapat diringkaskan sebagai berikut

ALLAH = NAMA DEWA

     Untuk menunjang anggapan bahwa nama "Allah" adalah nama Dewa dikutip beberapa buku sebagai berikut:
     "Pada zaman pra-Islam, zaman Jahiliyah ALLAH adalah nama Dewa bangsa Arab yang mengairi bumi" (Moh Wahyuni Nafis, Melintasi Batas-batas Agama" 1998, halaman 85).
     "ALLAH adalah nama Dewa yang disembah penduduk MEKAH" (Djohan Effendi (pengantar). Agama Manusia, 1985, halaman 258)
     "ALLAH adalah suatu nama yang telah dikenal sebelum Alquran diwahyukan" (Ensiklopedia Islam, Jakarta, 1996, halaman 23)
     "ALLAH adalah nama yang disebut-sebut suku Quraisy, bangsa Arab bersama-sama Allata dan Al Uzza" (Kelengkapan Tarik Nabi Muhammad SAW, jilid IA, halaman 269).
     Maka berdasarkan sumber-sumber demikian maka diajukan keberatan untuk menyebut Tuhan orang Kristen dalam Alkitab bahasa Indonesia dengan nama ALLAH karena nama ALLAH itu dewa zaman pra-Islam

ELOHIM = GELAR

     Disebutkan pula dalam traktat tersebut bahwa Kitab Suci Taurat dan Injil bangsa Israel tidak pernah menyebut nama ALLAH tetapi Elohim. Kata El, Elohim , Eloah di dalam Taurat dan Injil merupakan gelar yaitu "gelar yang harus disembah" (Wahyu 19:10). Segala bangsa telah mempunyai "sesembahan" nya masing-masing, namun "semuanya adalah berhala" (1 Tawarikh 16:26)
     Disimpulkan bahwa ALLAH yang disembah orang Arab bukan Elohim yang disembah orang Yahudi dan Kristen.

YAHWEH/JEHOVAH = NAMA TUHAN

     Hanya sesembahan bangsa Israel yang bukan berhala, tetapi berwujud Roh dan menyatakan nama-Nya Yahweh/Jehovah (Yesaya 42:8; Keluaran 3:15). Nama Yahweh harus dimuliakan dan tidak boleh disebut dengan sembarangan (Keluaran 20:7)
     Disebutkan bahwa nama Yahweh yang harus dikuduskan, dimuliakan, dimasyurkan dan tidak boleh disebut sembarangan itu telah diganti dengan nama Dewa yaitu nama berhala. Jelaslah penggantian ini merupakan hujatan yang sangat berat bagi Dia.

YESHUA (YESUS) HAMASHIAH

     Yahweh berwujud Roh yang berinkarnasi atau diam dalam Yeshua (Yesus) Hamashiah. Yeshua Hamashiah adalah nama asli dalam bahasa Ibrani jadi tidak boleh diterjemahkan.
     Bahasa Ibrani adalah satu-satunya bahasa yang tertua yang dipakai sehari-hari mulai zaman Musa sekitar 3500 tahun yang lalu sampai hari ini oleh orang-orang Israel.

BANGSA ARAB

     Bangsa Arab disebut sebagai "keturunan Ham" atau Hamit dan bukan keturunan Sem atau Semit karena berdasarkan Kejadian 10:6; 9:25 dikatakan dalam traktat disebut
     "Bangsa Arab adalah keturunan Ismael. Dan Ismael adalah anak Abraham melalui budaknya yang bernama Hagar. Hagar adalah orang Mesir, sedang bangsa Mesir adalah keturunan Ham yang adalah Kanaan yang terkutuk (Kejadian 10:6) .... Ketrurunan Ismael menjadi bangsa yang besar yang dikenal sebagai bangsa Arab"
     "Ismael tidak boleh disebut keturunan Abraham" (Keluaran 21:12), jadi orang Arab bukanlah keturunan Abraham, demikian juga nama.ALLAH bukan bahasa Semit tetapi bahasa Arab atau Hamit atau Kanaan.

ISLAM DAN KRISTEN

     Menurut sejarah, agama Islam dikatakan masuk ke Indonesia pada abad ke-XIII melalui pedagang Arab dan memperkenalkan nama "Allah". 500 tahun kemudian (abad ke-XVIII) Injil masuk ke Indonesia melalui Penginjil Jerman dan menerjemahkan nama "Goot" (terjemahan nama Elohim dalam bahasa Jerman) menjadi "Allah". Pada saat itu belum disadari bahwa kata Allah adalah Dewa yaitu Tuhannya bangsa Arab.

KERUKUNAN AGAMA

     Penggunaan nama Allah yang berasal dari bahasa Arab, bahasanya orang Islam dikatakan telah menimbulkan kemarahan banyak orang Islam kepada orang Kristen sehingga mengganggu kerukunan beragama di Indonesia. Karena itu juga demi kerukunan beragama orang Kristen tidak boleh menggunakan nama Allah dalam Alkitab.

Dukunglah kami dalam pelayanan supaya nama Tuhan kita Yesus dipermuliakan. Amin

DOA ORANG ISLAM

1. Kepada siapa orang Islam berdoa?
     Kepada sesembahan mereka, ilah mereka, elohim mereka.

2. Siapakah Elohim mereka?
     Sesembahan mereka, elohim mereka bernama ALLAH.
     "Laa ilaaha illallah" yang berarti "Tiada ilah kecuali (yang bernama) ALLAH

3. Dimanakah ilah atau robba mereka?
Ilah mereka ada di negeri yang haram
"Innamaa umirtu an a'buda robba haadzihil baaldati harramahaa"
"Sesungguhnya aku hanya diperintahkan menyembah Tuhan negeri yang haram ini ..." (Qs 27:91)

4. Apakah isi doa mereka?
a. Minta ditunjuki jalan yang lurus
    "Ihdinash shiraathal mustaqiim (Qs 1:6)
b. Mendoakan Muhammad supaya diselamatkan
    " Selamatkan tuan kami Muhammad dam keluarga tuan kami Muhammad

Berarti nabi mereka sampai hari ini belum selamat.
Nabi mereka yang paling top saja belum selamat, lalu bagaimana pengiku-pengikutnya yang lebih rendah dari nabinya?

5. Berapa kali mereka berdoa?
Lima kali sehari dengan tujuh belas rokaat

6. Ke mana arah mereka berdoa?
     Mereka berdoa ke arah yang mereka sembah, ke arah ilah mereka, yaitu ilah mereka yang bernama ALLAH, yang ada di baitnya, baitullah yaitu Ka'bah yang ada di Mekah, maka ketika mereka berdoa tidak boleh menengadah ke atas, tapi lurus ke depan ke arah Mekah.
     Bandingkan dengan orang kristen, kalau orang kristen berdoa menegadah ke atas karena Elohimnya orang kristen ada di surga.

7. Bagaimana waktu meninggal?
     Meninggal dunia disebut juga dengan "dipanggil Tuhan". Bagi orang Muslim kalau dipanggil Tuhan harus menghadap yang memanggil yaitu Tuhan mereka. Tuhan mereka ada di Mekah, maka kalau orang Muslim meninggal, misalkan ada di Indonesia, di dalam lubang kubur harus menghadap ke arah barat, ke arah Mekah
    Kepala di utara, kaki di selatan lalu dimiringkan, diputar ke kanan supaya muka jenazah menghadap ke Mekah.
     Bandingkan dengan orang kristen kalau meninggal, dipanggil Tuhan maka di lubang kubur harus menghadao ke atas, karena Tuhannya orang kristen ada di atas, yaitu sorga

Dukunglah kami dalam pelayanan kami. Terima kasih

SANG PENCIPTA ORANG ARAB ATAU MUSLIM

     Sesembahan atau Sang Pencipta bangsa Arab atau Muslim itu bernama ALLAH.
     "Laa ilaaha illallah" yang berarti "Tiada ilah kecuali Allah". Apakah ilah bangsa Arab itu juga Elohimnya bangsa Yahudi?
     Sejak Muhammad menyebarkan agama Islam, seribu empat ratus tahun yang lalu, telah terjadi perdebatan dan perbantahan di kalangan.orang Islam tentang ilah mereka.
    Dalam hal ini Alquran menyebutkan:
Katakanlah, " Apakah kamu memperdebatkan dengan kami tentang Allah, padahal Dia Tuhan kami dan Tuhan kamu" (Qs 2:139)

     "Janganlah kamu berbantah dengan ahli Kitab (orang Yahudi dan Nasrani) katakanlah ... ilaahunnaa wa ilaahukum waahiduw. Yang berarti Tuhan kami dan Tuhan kamu itu satu (Qs 29:46)

     Tetapi dalam kitab Taurat orang Yahudi menyebutkan
" Aku ini Jehovah ... Jangan ada padamu Elohim lain dihadapan-Ku , sebab Elohim segala bangsa, termasuk bangsa Arab adalah berhala" (1 Tawarikh 16:26; Mazmur 96:5).

Tentang ALLAH ini Alquran menyebutkan.sifat-sifat-Nya sebagai berikut:
1. ALLAH itu Maha penyayang (Qs 1:1)
Tetapi ALLAH juga menyiksa dengan keras
(Qs 2:196)

2. ALLAH itu Maha mengetahui (Qs 4:24)
Tetapi ALLAH juga belum mengetahui (Qs 9:16)

3. ALLAH itu Maha Kuasa (Qs 2:20
Tetapi ALLAH itu juga ditolong manusia (Qs 47:7)

4. ALLAH itu pasti menepati janji (Qs 19:61).
Tetapi ALLAH juga penipu yang baik (Qs 3:54)

5. ALLAH itu Maha Pengampun (Qs 33:73).
Tetapi ALLAH itu juga membunuh manusia (Qs 8:17).)

6. ALLAH itu membunuh manusia (Qs 8:17).
Tetapi melaknati orang yang membunuh (Qs 54:93)

7. ALLAH itu Maha Kaya (Qs 2:263)
Tetapi meminjam kepada manusia (Qs 5:12)

8. ALLAH itu Maha Pengasih (Qs 1:1)
Tetapi ALLAH itu juga menyesatkan manusia
(Qs 4:88)
   
     Ternyata sifat-sifat ALLAH tersebutdi atas saling bertentangan.

     Selanjutnya sifat-sifat ALLAH dituliskan sebagai berikut:
1. ALLAH adalah nama zat (footnote Qs 1:1)

2. ALLAH itu seperti bulan purnama (HSB 315)

3. ALLAH berfirman: "Boleh jadi kiamat itu hampir" (Qs 33:63)

4. ALLAH itu melempari manusia (Qs 8:32-33)

5. ALLAH itu berterima kasih kepada seseorang
(HSB 372)

6. ALLAH itu malu terhadap orang malu (HSB 55)

7. ALLAH itu musuh orang kafir (Qs 2:98)

8. ALLAH itu banyak bersumpah (Qs 51:1; 52:1-7)

9. ALLAH itu melindungi gereja-gereja (Qs 22:40)
Tetapi banyak orang Islam merusak dan membakar gereja-gereja

10. ALLAH itu tidak tahu ilmu hayat (HSB 262)

Kata Orang Yahudi:
"Aku datang hendak bertanya kepada anda, sesuatu yang tidak seorangpun penduduk bumi mengetahuinya kecuali para Nabi".

Rasulullah (Muhammad) berkata:
"Akan adakah gunanya jika pertanyaan ini kujawab?"

Kata Orang Yahudi:
"Akan kudengar dengan kedua telingaku. Aku datang hendak menanyakan masalah kelahiran anak".

Jawab Rasulullah (Muhammad):
"Air mani laki-laki berwarna putih, air mani perempuan berwarna kekuning-kuningan".
      Apabila keduanya bertemu, maka jika mani laki-laki yang lebih unggul dari mani perempuan, akan lahir dari perempuan itu anak laki-laki. Dan jika mani perempuan yang lebih unggul dari mani laki-laki, maka akan lahirlah anak perempuan dengan seizin ALLAH.

Kata Orang Yahudi itu:
" Anda benar belaka. Dan anda sesungguhnya nabi".
Setelah orang Yahudi itu pergi, maka berkatalah Rasulullah (Muhammad):  "Sesungguhnya aku pernah ditanya orang seperti apa yang ditanyakan Yahudi itu. Mulanya aku belum tahu apa-apa mengenai masalah itu, tetapi ALLAH mengajarkannya kepadaku
(HSM 262)

Pengetahuan dari Ilmu Kedokteran membuktikan bahwa:
1. Laki-laki yang mengeluarkan mani, sperma, yang berisi banyak sekali spermatozoon.

2. Peempuan hanya mengeluarkan lendir sebagai lubrikasi

3. Lahir anak laki-laki atau perempuan ditentukan oleh kromosom dari spermatozoon dan telur dari perempuan

KESIMPULAN:
ALLAH telah mengajarkan pengetahuan yang salah sama sekali

Dukung kami selalu dalam pelayanan kami ini. God Bless

Monday, 19 December 2016

BERBAGAI RUMUSAN DOGMA TRINITAS

     Sekalipun secara prinsip umumnya orang Kristen mempercayai adanya tiga keberadaan Allah dari yang satu itu sesuai isi Alkitab, bagi para Bapa Gereja yang mempersoalkannya dalam sidang-sidang konsili, masalah itu belumlah selesai. Yang dipersoalkan juga adalah bagaimana hubungan antara satu itu dengan yang tiga. Soal ini juga mencuat disekitar persidangan konsili pada abad ke-4 dan beberapa abad kemudian.
     Bagi umat Kristen secara umum, kepercayaan mereka akan Allah Bapa, Yesus sebagai Tuhan dan Allah dan Roh Kudus yang identik dengan Roh Allah, sudah cukup untuk menggambarkan apa yang disebut "Trinitas", namun sekarang yang dipertanyakan oleh bapak-bapak Gereja adalah "bagaimanakah sebenarnya hubungan antara ketiga-tunggalan itu?"
     Dari sinilah kita mulai melihat berbagai rumusan yang dikemukakan dalam mengutarakan dogma Trinitas itu.

BERBAGAI RUMUSAN POPULER

     Secara populer memang banyak rumusan-rumusan digunakan oleh umat Kristen untuk menjelaskan hubungan antara Allah yang Esa dan ke"tiga"annya atau hubungan antara dan dal.ke"tiga"an itu sendiri. Ada beberapa rumusan populer yang menggambarkannya sebagai berikut:
1. Perkalian 1x1x1=1 adapula yang mrnggambatkannya sebagai
2. Segitiga, dimana tiga sisinya membentuk segitiga yang satu; malahan ada pula yang menggambarkan seperti
3. Matahari, yang menggambarkan benda langit sebagai gambaran Allah Bapa, terangnya sebagai gambaran Anak Allah dan radiasi panasnya sebagai gambaran Roh Kudus.
     Dapatkan Allah pencipta yang kekal itu digambarkan dalam rumusan populer di atas? Kelihatannya ini bukan jalan yang baik, sebab suatu pribadi, apalagi pribadi ke"Allah"an yang kekal dan tidak terbatas tentu tidak mungkin diassosiasikan dengan gambaran matematik yang sangat terbatas sifatnya.
     Perkalian 1x1x1=1 bukanlah gambaran yang tepat karena rumusan ini tidak menggambarkan andanya perbedaan fungsi antara "yang tiga". Demikian juga perbedaan jabatan antara ketiganya sama sekali tidak tergambar di sini.
     Segitiga juga merupakan rumusan yang tidak tepat, sebab sama dengan rumusan perkalian, disini juga tidak jelas perbedaan antara ke tiga sisi tersebut, apalagi sisi yang bersifat linear sekarang membentuk segitiga yang bersifat bidang. Suatu gambaran yang makin membingungkan.
     Matahari sekalipun merupakan rumusan yang bagus namun juga tidak lengkap, sebab ketiganya.hanya menggambarkan sifat-sifat dari satu benda langit yang tidak jelas memperlihatkan pribadi dari ketiga sifat itu kecuali " benda langitnya". Matahari lebih merupakan penggambaran pandangan faham modalitas +lihat bagian Modalisme)
     Dari sini kita sudah melihat bahwa perumusan populer hanya dapat memberikan.gambaran samar-samar tentang salah satu aspek saja dari Trinitas tetapi yang tidak mungkin menggambarkan keseluruhan dari gambaran trinitas tersebut.
     Beberapa perumusan antara hubungan ketiga-esaan Allah adalah sebagai berikut

MODALISME

     Salah satu pandangan mengenai hubungan ketiga-esaan Allah mengatakan bahwa Bapak dan Anak hanya nama saja untuk menyebut Allah yang sama. Baik Bapak dan Anak bukan oknum pribadi yang berbeda melainkan nama-nama untuk oknum pribadi yang sama. Jadi, Allah Bapalah juga yang menjadi manusia dan menderita. Ajaran ini biasa disebut sebagai Modalisme.
     Yang termasuk pandangan ini adalah yang diajarkan oleh Sabellius (260). Ia mengatakan bahwa Allah tidak beroknum pribadi yang berbeda, akan tetapi sebagai pencipta dan pemberi hukum Allah disebut Bapa. Diantara inkarnasi dan assensi Ia disrbut Anak dan diantara assensi dan parousia Ia disebut Roh Kudus. Ketiganya hanya merupakan "modalitas" atau cara-cara pernyataan Allah saja.
     Bagi Sabelius, Bapa, Anak dan Roh Kudus digambarkan sebagai "topeng" yang dapat diganti-ganti berurutan. Ajaranini disebut sebagai Sabellianisme

SUBORDINASIANISME

     Bila Modalisme menekankan keesaan Allah dan ketigaannya hanya sekedar pernyataannya yang berganti-ganti, maka Subordinasianisme menekankan ketiga oknum pribadi Allah, namun lebih dari itu disebutkan bahwa Allah Bapa itulah yang tertinggi, Anak Allah lebih rendah dari Allah Bapa dan Roh Kudus lebih rendah lagi.
     Pandangan subordinasianisme kemudian dikenal dalam bentuk Arianisme pada abad ke-4 dan kemudian Unitarianisme pada abad ke-16
     Unitarianisme menekankan bahwa hanya ada satu Allah yaitu Bapa, Anak Allah adalah mahluk ciptaan yang lebih rendah dari Bapa dan Roh Kudus hanya kekuatan Allah saja.
     Pada abad ke-19, du aliran Unitarian yang berkembang adalah Christadelphian dan Saksi-saksi Jehovah.

HOMO-USIUS

     Berbeda dengan Modalisme yang menyangkali ketigaan Allah, dan Subordinasianisme yang terlalu menekankan ketigaan Allah dan membaginya dalam tingkatan-tingkatan, umumnya mayoritas pimpinan gereja menganut pandangan Trinitas yang homo-usius yang artinya sehakekat.
     Jadi, Allah itu esa namun menyatakan diri dalam tiga oknum pribadi yang sehakekat yaitu Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus.
     Dalam Alkitab sering kita jumpai ayat-ayat yang menyebutkan bahwa Allah itu Esa, baik di Perjanjian Lama maupun di Perjanjian Baru. Namun jelas pula digambarkan adanya tiga oknum pribadi yang berbeda yang bekerja pada saat yang sama, tetapi ketiganya menyatakan diri sebagai Allah juga
     Bahkan, dalam Perjanjian Baru, Yesus sering disamakan dengan YHWH / Yahweh (Perjanjian Lama) keduanya adalah "Alfa" (Yang Awal) dan Roh Kudus atau Roh Allah juga bekerja pada saat penciptaan
     Jadi, Alkitab dengan jelas menekankan
a. Ke"esa"an Allah
b. Bahwa ada tiga oknum pribadi yang dibedakan namun
c. Ketiganya tidak dibedakan tingkat-tingkatnya
     Ke"tiga"an oknum itu jelas dapat dilihat melalui adanya tiga sebutan yang berbeda yaitu Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus
     Dalam rumusan pembaptisan kita melihat perbedaan itu, dimana dikatakan:
     "Baptiskanlah mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus" (Matius 28:19)
     Demikian juga dalam rumus berkat Rasul Paulus disebutkan:
     "Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus dan kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus menyertai jamu sekalian" (2 Korintus 13:13).
     Dari gambaran-gambaran di atas jelas kita dapat mengetahui bahwa Modalisme dan Subordinasianisme tidaklah dapat dipegang mengingat bahwa dalam Alkitab dengan jelas ke"tiga"an Allah itu dinyatakan dengan jelas.
     Subordinasianisme mengakui adanya ke"tiga"an oknum, namun membedakan tingkatan ketiganya, padahal Alkitab juga banyak menunjukkan bahwa ke"tiga"annya satu dan sering dipertukaran sebutannya jadi setingkat.

TIGA JABATAN

     Selain dibedakan dalam oknum pribadi Allah, Alkitab dengan jelas menyebutkan antara pekerjaan ke-tiga oknum pribadi itu atau biasa disebutkan sebagai berbeda dalam jabatan. Namun perlu dicatat pula bahwa adanya ketiga jabatan itu tidak mengurangi kesatuan dalam pekerjaan Allah
     Dari data-data Alkitab kita dapat menyimpulkan bahwa jabatan-jabatan masing-masing oknum pribadi itu termasuk misalnya:
a. Menciptakan adalah pekerjaan Allah Bapa (Wahyu 4:1; 1 Korintus 8:6), tetapi Anakpun aktif di dalamnya (Yohanes 1:1-3; Kolose 1:15-17) demikian juga Roh Kudus (Mazmur 33:6; 104:30).

b. Inkarnasi adalah perbuatan Anak Allah (Yohanes 1:14; Ibrani 10:5) tetapi juga Allah Bapa aktif di dalamnya (Galatia 4:4; Yohanes 3:16), dan juga Roh Kudus (Lukas 1:25), Anak Maria akan disebut Allah yang Mahatinggi dan bahwa Roh Kudus akan turun atas Mariadan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi-Nya (Lukas 1:32,33)

c. Pembaptisan Yesus melibatkan Roh Kudus yang turun ke atas Yesus dan Tuhan Allah berfirman bahwa Yesus adalah "Anak yang Kukasihi" (Matius 3:16-17; Markus 1:10,11; Lukas 3:22)

d. Penyelamatan adalah dari Anak (Yohanes 8:36) tetapi juga dari Bapa (Yohanes 3:16) dan juga Roh Kudus (Yohanes 6:63)

e. Penyucian adalah dariRoh Kudus (Roma 14:17) tapi juga dari Bapa (Galatia 4:6) dan Anak (Yohanes 14:26)

     Dari ayat-ayat itu kita dapat melihat bahwa memang Alkitab berbicara mengenai Trinitas dalam pengertian bahwa Allah yang Esa itu menyatakan diri dalam tiga oknum pribadi yang berbeda namun dalam kesatuan dan sehakekat .
   Suatu rahasia yang sulit dimengerti namun bila kita mengikuti pernyataan Allah sendiri dalam Alkitab dengan iman kita tentu dapat menerimanya.
     Akhirnya dapatlah disebutkan pula perumusan populer mengenai hubungan manusia dengan Allah yang tritunggal itu bahwa:
1. Allah Bapa adalah oknum pribadi Allah di atas kita
2. Allah Anak adalah oknum pribadi Allah bersama kita
3. Roh Kudus adalah oknum pribadi Allah di dalam hidup kita.
     Kiranya kita tetap yakin akan rahaaia Allah yang demikian ini, sekalipun sulit digambarkan.

Dukunglah kami dalam pelayanan penginjilan. Dukungan anda sangat berarti bagi kami.